MEDAN – Bika Ambon, salah satu ikon kuliner khas Medan, telah menjadi oleh-oleh favorit masyarakat Indonesia selama puluhan tahun.
Kue bertekstur kenyal dan berongga ini dikenal dengan rasa manis legit yang khas, serta memiliki sejarah panjang yang membentang sejak masa penjajahan Belanda.
Bika Ambon terinspirasi dari kue tradisional Melayu bernama Bika atau Bingka.
Keberadaan Bika Ambon bahkan sudah tercatat dalam surat kabar Belanda, de Locomotief, pada 26 Agustus 1933.
Dalam surat kabar tersebut, Bika Ambon sudah dipasarkan sebagai kudapan populer di Semarang, menandakan bahwa kue ini sudah dikenal luas di Nusantara sejak lama.
Meski namanya mengandung unsur "Ambon," Bika Ambon sejatinya asli dari Medan, Sumatera Utara.
Ada beberapa versi asal-usul penamaan Bika Ambon yang beredar di masyarakat:
1. Singkatan Amplas Kebon:
Versi ini menyebutkan Bika Ambon berasal dari singkatan Amplas Kebon, sebuah daerah di Medan yang dikenal dengan kebunnya.
Bika Ambon awalnya dibawa oleh buruh asal Jawa dari daerah ini dan kue tersebut menjadi sangat digemari.
2. Dijual di Jalan Ambon:
Teori paling populer mengklaim Bika Ambon dinamai berdasarkan lokasi penjualannya di Jalan Ambon, Kota Medan, yang membuatnya terkenal luas.
3. Dari Bahasa Medan:
Ada pula yang menyebutkan kata "ambon" berarti lembut dalam bahasa Medan, sehingga Bika Ambon berarti kue bika yang lembut.
4. Disukai Pria Ambon:
Versi lain menyatakan bahwa seorang pria Ambon yang menjadi pembantu seorang pembuat kue Tionghoa memberikan nama ini setelah menyukai rasa kue tersebut.
Keistimewaan Bika Ambon terletak pada teksturnya yang berserat dan elastis.
Proses pembuatannya juga tidak mudah, membutuhkan bahan berkualitas tinggi seperti tepung tapioka, santan kental, gula, dan telur, serta keahlian khusus dalam mengolah adonan selama berjam-jam sebelum dipanggang agar menghasilkan tekstur dan rasa yang sempurna.
Bika Ambon kini menjadi oleh-oleh wajib bagi wisatawan yang berkunjung ke Medan, sekaligus menjadi simbol kekayaan kuliner tradisional Indonesia yang melegenda.*