
Silahturahmi Nasional IKWI, Ketua Umum Tekankan Solidaritas dan Profesionalisme
JAKARTA Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) menggelar Silahturahmi Nasional dan Rapat Pra Kongres bertajuk IKWI Bangkit Bersatu d
Politik
RIAU -Sebagian besar dari kita mungkin tidak pernah membayangkan bahwa kotoran sapi bisa menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan. Namun, di Kampung Merempan Hulu, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak, Riau, seorang warga bernama Rozali (38) telah berhasil membuktikan sebaliknya. Ia telah mengubah persepsi negatif terhadap kotoran sapi menjadi sesuatu yang bernilai, bahkan menyebutnya sebagai “emas hijau”.
Setiap harinya, Rozali dengan tekun mengumpulkan kotoran sapi dari kandang ke kandang untuk dijualnya kepada para petani. Dengan harga Rp200 per kilogram, kotoran sapi basah yang diolahnya telah menjadi sumber penghasilan tambahan yang signifikan. Bagi Rozali, ini bukan hanya sekadar menjual kotoran sapi, tetapi ia melihatnya sebagai bagian dari usaha membantu petani dengan menyediakan bahan baku pupuk organik yang dibutuhkan.
Namun, apa yang membuat kisah Rozali semakin menarik adalah pandangannya yang unik terhadap kotoran sapi. Baginya, kotoran sapi bukanlah sesuatu yang menjijikkan, melainkan sebagai “emas hijau” yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Hal ini terbukti dari permintaan yang terus meningkat dari petani, terutama di daerah berbasis perkebunan dan pertanian seperti Kabupaten Siak.
Dengan prospek penjualan yang baik di pasaran, Rozali telah berhasil meraih penghasilan yang cukup menggiurkan. Dalam sebulan, ia mampu meraup untung hingga Rp6.000.000 dari penjualan kotoran sapi, yang kemudian dibagi dengan kelompok ternaknya. Selain itu, ia juga berhasil mengubah limbah peternakan menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
Meskipun sempat dihadang oleh pandemi COVID-19, Rozali dan kelompoknya tetap mampu bertahan dan bahkan meraih kesuksesan dalam bisnis ini. Baginya, kotoran sapi bukan hanya sekadar limbah, melainkan merupakan sumber daya yang bernilai yang dapat dimanfaatkan secara optimal.
Kisah sukses Rozali ini juga memberikan inspirasi bagi banyak orang untuk melihat peluang bisnis di mana pun, termasuk dari hal-hal yang dianggap remeh seperti kotoran sapi. Bagi Rozali, kotoran sapi bukanlah penghalang, melainkan peluang untuk meraih kesuksesan dalam bisnis dan membantu para petani di sekitarnya.
Dengan tekad dan kerja keras, Rozali telah membuktikan bahwa dengan pandangan yang tepat dan sikap yang positif, kita dapat mengubah sesuatu yang dianggap tidak berguna menjadi sesuatu yang bernilai dan bermanfaat bagi banyak orang.
(N/014)
JAKARTA Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) menggelar Silahturahmi Nasional dan Rapat Pra Kongres bertajuk IKWI Bangkit Bersatu d
PolitikJAKARTA Kejaksaan Agung melalui Badan Pemulihan Aset (BPA) bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bandung berhasil melelang 10 un
Hukum dan KriminalJakarta Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipid Narkoba) Bareskrim Polri mengakui mengalami kendala dalam menangkap Fredy Pratama, ge
Hukum dan KriminalJAKARTA Survei Indonesia Political Opinion (IPO) bertajuk Satu Tahun Pemerintahan Evaluasi dan Catatan Publik mengungkap temuan menarik
PolitikJAKARTA Hakim Agam Syarif mengungkapkan alasannya menerima suap senilai Rp 6,2 miliar dalam kasus vonis lepas perkara korupsi crude palm
Hukum dan KriminalBANDUNG Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menegaskan jumlah kas daerah Jabar saat ini sebesar Rp 2,6 triliun, bukan Rp 4,1 triliun
PemerintahanMEDAN Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut 20242025 sekaligus Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumut, Muly
Hukum dan KriminalJAKARTA Wacana pelaporan terhadap akun media sosial pembuat meme Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memicu pe
PemerintahanJAKARTA Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 triliun pada APBN 2026 untuk menghapus atau
EkonomiJAKARTA Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu&039ti mengumumkan program wajib belajar 13 tahun akan mulai dilak
Pendidikan