Gubernur Terpilih Bali Wayan Koster Tolak Moratorium Pembangunan Hotel dan Vila, Fokus pada Pengendalian Ketat

Jakarta – Gubernur terpilih Bali, Wayan Koster, menegaskan tidak akan memberlakukan moratorium pembangunan hotel dan vila di Bali. Ia menyatakan akan mengeluarkan peraturan daerah (Perda) yang mengatur pengendalian pembangunan secara lebih ketat. “Tidak perlu moratorium. Yang ada pengendalian secara ketat,” ujarnya. Pernyataan tersebut disampaikan usai rapat pleno penetapan calon gubernur dan wakil gubernur Bali terpilih di The Trans Resort, Badung, Kamis (9/1/2025).

Koster memastikan bahwa masih ada peluang bagi investor untuk membangun hotel atau vila di Bali. Namun, ia mengingatkan agar pembangunan tersebut dilakukan dengan memperhatikan aturan yang lebih ketat. “Ya, (tetap ada izin membangun vila atau hotel). Tapi, (aturannya) ketat,” tambah Koster. Sebelumnya, kritik terhadap pesatnya pembangunan hotel dan vila di Bali datang dari berbagai tokoh. Salah satunya adalah mantan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves), Luhut Binsar Panjaitan.

Luhut menyatakan keprihatinannya atas banyaknya pembangunan di kawasan Cemagi, Kuta Utara, yang dulunya merupakan sawah. “Tidak ada lagi orang membuat vila di sawah. Sawah biarlah sawah, supaya Bali jadi Bali yang unik,” ujar Luhut. Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno, juga menyampaikan keprihatinan yang serupa. Ia mengusulkan adanya moratorium pembangunan hotel di Bali Selatan.

Menurutnya, pembangunan yang berlebihan di kawasan tersebut telah menyebabkan over tourism. Sandiaga juga menekankan pentingnya pengendalian untuk mencegah dampak negatif terhadap daya tarik wisata Bali. Dengan kebijakan pengendalian ketat yang diusung oleh Koster, diharapkan Bali dapat menjaga keseimbangan antara sektor pariwisata dan kelestarian alam serta budaya.

(CHRISTIE)