
Satgas Yonif 741/GN Latih Siswa SDK Sesekoe Sambut Lomba Gerak Jalan HUT RI ke-80 di Belu
BELU Dalam semangat menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke80 Republik Indonesia, Satgas Yonif 741/Garuda Nusantara (GN) menunjukkan komitm
Nasional
JAKARTA – Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maria Endang Sumiwi mengungkapkan bahwa satu dari lima remaja di Indonesia mengalami anemia. Penyebab utama masalah kesehatan ini adalah pola makan yang kurang mengandung zat besi, ditambah dengan pengaruh iklan komersial yang lebih menggoda dibandingkan dengan makanan sehat.
“Masalah perilaku kebiasaan di rumah adalah salah satu faktor penyebab anemia. Saat ini banyak iklan makanan yang lebih menarik perhatian dibandingkan dengan makanan sehat,” ujar Maria dalam temu media menyambut Hari Gizi Nasional ke-65 di kantor Kemenkes, Jakarta, Selasa (21/1/2025). Sebagai solusi untuk masalah ini, Kemenkes meluncurkan program pemberian tablet tambah darah (TTD) kepada remaja untuk mendukung pertumbuhannya dan mencegah anemia.
“Sasarannya remaja SMP dan SMA, yang akan diberikan tablet tambah darah satu kali dalam seminggu selama satu tahun,” jelas Maria. Selain remaja, masalah anemia juga banyak dialami oleh wanita usia subur, dimana satu dari lima wanita mengalami anemia. Data juga menunjukkan bahwa satu dari tiga ibu hamil atau sekitar 27,7 persen mengalami anemia, sementara 16,3 persen anak usia 6-14 tahun juga mengalami kondisi yang sama.
Baca Juga:
Maria menambahkan bahwa perubahan pola makan masyarakat, terutama di perkotaan, perlu diwaspadai. “Di perkotaan, ada terlalu banyak pilihan makanan yang semuanya dipromosikan melalui iklan. Sementara makanan berbasis lokal semakin ditinggalkan,” ujarnya. Pola makan remaja di Indonesia juga menunjukkan angka yang mengkhawatirkan.
Sekitar 52 persen remaja mengonsumsi minuman berpemanis tinggi, 32 persen mengonsumsi makanan asin, 11 persen makanan instan, 78 persen mengonsumsi makanan berpenyedap tinggi, dan 65 persen tidak sarapan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berusaha memperbaiki asupan gizi bagi masyarakat.
Baca Juga:
Namun, Maria menekankan bahwa pemilihan makanan bergizi secara mandiri di rumah juga sangat penting, dengan memastikan tiga kali makan sehari. Dalam perayaan Hari Gizi Nasional ke-65, Kemenkes mengangkat tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat” untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih makanan bergizi bagi kesehatan keluarga.
(christie)
BELU Dalam semangat menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke80 Republik Indonesia, Satgas Yonif 741/Garuda Nusantara (GN) menunjukkan komitm
NasionalTAPANULI UTARA Peristiwa tragis terjadi di Desa Hutapea Banuarea, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sabtu (2/8/2025)
Hukum dan KriminalDAIRI Seorang pria berinisial SP, yang diketahui merupakan mantan anggota kepolisian, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus peredaran
Hukum dan KriminalJAKARTA Politikus senior Partai Golkar, Nurdin Halid, menanggapi tegas isu yang menyebutkan adanya dorongan untuk menggelar Musyawarah N
PolitikJAKARTA Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali mengungkap temuan penting dalam pengawasan intensif terhadap peredaran produk kos
EntertainmentMATARAM Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyatakan bahwa pengibaran bendera bergambar karakter dari serial ma
NasionalSURABAYA Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdig) Nezar Patria menegaskan pentingnya disiplin verifikasi sebagai fondasi utama
Sains & TeknologiJAKARTA Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan alokasi anggaran sektor kesehata
KesehatanSERDANG BEDAGAI Seorang pria paruh baya bernama Sarbaini alias Amang (50), warga Dusun Kedondong, Desa Melati II, Kabupaten Serdang Beda
PeristiwaJAKARTA Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menjelaskan bahwa Menteri Perdagangan 20152016, Thom
Hukum dan Kriminal