BREAKING NEWS
Kamis, 11 September 2025

MenKopUKM Teten Masduki Soroti Bahaya Barang Impor, UMKM dan Produk Dalam Negeri Terancam Kalah Saing

BITVonline.com - Jumat, 02 Agustus 2024 06:41 WIB
MenKopUKM Teten Masduki Soroti Bahaya Barang Impor, UMKM dan Produk Dalam Negeri Terancam Kalah Saing
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA  –Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki mengungkapkan dampak serius dari maraknya barang impor terhadap industri dalam negeri, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Teten menilai, produk tekstil, garmen, pakaian jadi, dan aksesoris lokal kini terancam kalah saing akibat gempuran barang impor yang masuk ke pasar Indonesia.

“Dampak dari masuknya barang impor ini sangat signifikan. Produk tekstil, garmen, dan aksesoris yang diproduksi dalam negeri kini harus bersaing dengan barang-barang impor. UMKM juga mengalami tekanan berat akibat hal ini,” kata Teten 

Teten menjelaskan, permasalahan ini telah menjadi perhatian pemerintah dan dibahas dalam rapat kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden Jokowi telah memerintahkan pengetatan arus barang impor, termasuk yang masuk melalui jalur cross-border.

Baca Juga:

“Untuk barang-barang yang masuk melalui cross-border, kita sudah menetapkan batasan, yakni tidak boleh di bawah US$100. Kebijakan ini cukup efektif, tetapi kita masih menghadapi tantangan dengan barang-barang impor yang masuk melalui jalur lain dan dijual secara online. Ini memerlukan pengetatan lebih lanjut dari para menteri terkait, seperti Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian,” ujar Teten.

Menurut Teten, salah satu kendala besar adalah kemudahan barang impor ilegal masuk ke Indonesia, sementara UMKM dalam negeri berjuang keras untuk bertahan. Barang-barang impor ilegal ini seringkali tidak mematuhi regulasi yang berlaku dan merugikan industri lokal. Tanpa adanya pengetatan dan pengawasan yang efektif, Teten khawatir banyak industri dalam negeri yang akan gulung tikar dan menyebabkan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Baca Juga:

“Sangat sulit menjaga daya tahan UMKM dalam negeri. Jika barang-barang impor ilegal ini terus masuk tanpa kendali, banyak pelaku usaha lokal yang terancam tutup dan mengakibatkan PHK besar-besaran,” imbuh Teten.

Teten juga mengingatkan bahwa meskipun pemerintah berhasil mengendalikan inflasi, penurunan daya beli masyarakat akan menjadi masalah besar. Dengan menurunnya daya beli, meskipun harga barang impor murah, masyarakat tetap kesulitan untuk membeli.

“Ini situasi yang sangat berbahaya. Daya beli masyarakat yang menurun akibat PHK akan mempengaruhi kemampuan mereka untuk membeli barang. Bahkan jika harga barang impor sangat murah, masyarakat mungkin tidak mampu membelinya,” pungkas Teten.

(N/014)

0 komentar
Tags
beritaTerkait
Wujud Nyata Kepedulian, Puskesmas Permata Sukarame Direhabilitasi Pemkot Bandar Lampung
Peringati HAN ke-41, Bupati Simalungun Ingatkan Orang Tua Jaga Anak dari Pengaruh Negatif Teknologi
Bobby Nasution Gandeng TNI AL Berantas Narkoba & Dukung Ketahanan Pangan di Sumut
UNAR Gelar Sosialisasi Pendidikan di Puskesmas Gunung Meriah: Dorong Tenaga Kesehatan Lanjutkan Studi
UNAR Gelar Sosialisasi Pendidikan di Puskesmas Suro, Aceh Singkil: Dorong Tenaga Kesehatan Lanjutkan Studi
Wali Kota Medan Rico Waas Janji Tindak Tegas Kafe Tuak yang Timbulkan Teror dan Kebisingan
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru