BREAKING NEWS
Selasa, 08 Juli 2025

BI dan BRICS Sepakat Perkuat Kerja Sama Internasional Hadapi Ancaman Tarif Tambahan Trump

Raman Krisna - Senin, 07 Juli 2025 21:00 WIB
71 view
BI dan BRICS Sepakat Perkuat Kerja Sama Internasional Hadapi Ancaman Tarif Tambahan Trump
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta. (foto: Bloomberg Technoz)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

RIO DE JANEIRO – Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ancaman tarif tambahan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Bank Indonesia (BI) bersama bank sentral dan kementerian keuangan negara-negara anggota BRICS menyatakan komitmen untuk memperkuat kerja sama internasional.

Kesepakatan ini diambil dalam rangkaian Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral BRICS yang digelar pada 4–5 Juli 2025 di Rio de Janeiro, Brasil.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta, menegaskan bahwa negara-negara BRICS menyepakati pentingnya sistem perdagangan multilateral yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan (rule-based trading system), sebagai respon terhadap tekanan eksternal, termasuk kebijakan proteksionis dari AS.

Baca Juga:

"Salah satunya melalui eksplorasi peluang kerja sama di area strategis seperti sistem pembayaran lintas batas, jaring pengaman keuangan internasional (JPKI), pembiayaan berkelanjutan, hingga keamanan siber," ungkap Fili dalam keterangan resminya, Senin (7/7/2025).

Fili, bersama Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, memimpin delegasi Republik Indonesia dalam forum strategis tersebut.

Baca Juga:

Dalam sambutannya, Fili menekankan pentingnya kebijakan moneter yang forward-looking dan pre-emptive guna menjaga stabilitas serta memperkuat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Ancaman Trump terhadap negara-negara BRICS mencuat setelah Presiden AS menyatakan akan mengenakan tarif tambahan 10%, bahkan hingga 100%, bagi negara yang mendukung kebijakan anti-Amerika atau keluar dari penggunaan dolar AS dalam perdagangan bilateral.

Meski demikian, Trump tidak merinci kebijakan yang dimaksud maupun waktu penerapan tarif tersebut.

Menanggapi situasi ini, Bank Indonesia menegaskan kesiapan menghadapi dampak rambatan global melalui penguatan bauran kebijakan.

Salah satunya adalah penerapan simulasi berbasis skenario serta peningkatan koordinasi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menjaga kestabilan domestik.

"Stabilitas sistem keuangan dijaga dengan memperdalam pasar keuangan, memperkuat kerja sama kawasan, dan memastikan komunikasi kebijakan yang konsisten serta transparan," tambah Fili.

Negara-negara BRICS juga menekankan pentingnya inklusivitas dan representasi negara berkembang dalam tata kelola global, serta peningkatan transparansi dan pertukaran informasi antaranggota untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan global.

Editor
: Paul Antonio Hutapea
Tags
beritaTerkait
Trump Murka! Ancam Tarif 10 Persen bagi Anggota BRICS, Indonesia Terancam
Prabowo Serukan Etika AI dan Perlindungan Data di KTT BRICS 2025, Indonesia Dukung Arah Baru Kerja Sama Global
Airlangga: BRICS Kini Lebih Kuat dari G7, Wakili 40 Persen GDP Global
IHSG Dibuka Melemah, Pasar Cermati Kesepakatan Dagang AS-Indonesia Jelang Tarif Resiprokal
Presiden Brasil Ucapkan Selamat Datang ke Prabowo di Forum BRICS Pertama sebagai Anggota Penuh
Prabowo Hadiri KTT BRICS Pertama Sebagai Presiden RI,  Ini Sejumlah Isu Strategis yang Dibawa Prabowo Subianto
komentar
beritaTerbaru