BREAKING NEWS
Rabu, 09 Juli 2025

Harga Minyak Dunia Melemah: Investor Cermati Tekanan Tarif AS dan Kenaikan Produksi OPEC+

Paul Antonio Hutapea - Selasa, 08 Juli 2025 18:41 WIB
91 view
Harga Minyak Dunia Melemah: Investor Cermati Tekanan Tarif AS dan Kenaikan Produksi OPEC+
Ilustrasi. (foto: thinkstockphotos)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Harga minyak global dibuka melemah pada perdagangan awal pekan ini, setelah sempat menguat hampir 2% di sesi sebelumnya.

Sentimen negatif muncul seiring kekhawatiran pasar terhadap ancaman tarif baru dari Amerika Serikat (AS) dan peningkatan produksi minyak oleh OPEC+ yang melebihi ekspektasi.

Minyak mentah Brent berjangka tercatat turun sebesar 12 sen atau sekitar 0,2% ke level US$ 69,46 per barel.

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat juga mengalami pelemahan sebesar 25 sen atau 0,4% menjadi US$ 67,68 per barel.

Penurunan harga ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menyampaikan bahwa tarif impor yang lebih tinggi akan diberlakukan mulai 1 Agustus mendatang, meski ia kemudian mengisyaratkan bahwa tenggat tersebut masih bisa berubah.

Ketidakpastian atas kebijakan tarif ini memicu kekhawatiran pasar terkait dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi global dan permintaan energi, terutama minyak mentah.

Sentimen tersebut diperparah oleh keputusan kelompok OPEC+ yang menyepakati peningkatan produksi minyak sebesar 548.000 barel per hari (bph) pada bulan Agustus, jauh di atas estimasi pasar yang sebesar 411.000 bph.

Meski begitu, sebagian pelaku pasar masih memegang optimisme menjelang periode puncak permintaan bahan bakar selama musim panas di AS.

Data dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) menunjukkan bahwa posisi net-long investor pada kontrak futures dan opsi minyak mentah terus meningkat.

Di sisi lain, analis dari Commerzbank memperkirakan harga Brent berpotensi turun hingga ke kisaran US$ 65 per barel dalam beberapa bulan ke depan, mengingat kemungkinan terjadinya surplus pasokan saat memasuki musim gugur.

OPEC+ dijadwalkan kembali menggelar pertemuan pada 3 Agustus, dengan proyeksi akan menyetujui tambahan produksi sekitar 550.000 bph untuk bulan September.

Situasi ini menempatkan pasar minyak dalam posisi yang rentan terhadap volatilitas jangka pendek, sembari menantikan kepastian kebijakan dagang dari Washington dan respons strategis OPEC+ terhadap dinamika permintaan global.*

(bs/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru