
Gubernur Bobby Nasution Genjot Program CERDAS, Targetkan Sumut Bebas Blank Spot!
MEDAN Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, terus tancap gas mewujudkan transformasi digital di provinsi yang d
PemerintahanJAKARTA — Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan bahwa belum ada agenda pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam waktu dekat terkait negosiasi tarif impor sebesar 32% yang dikenakan terhadap Indonesia.
Hal ini disampaikan Muzani usai menghadiri agenda di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Jumat (11/7/2025).
"Kalau dalam perjalanan ini rasanya belum, karena Pak Prabowo akan kembali setelah dari Prancis. Sekarang di Brussel, lalu ke Prancis, kemudian akan kembali ke Tanah Air. Setelah itu saya belum tahu agendanya," ujar Muzani.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut adanya kemungkinan Prabowo akan bertemu langsung dengan Trump untuk membahas tarif resiprokal yang diumumkan melalui surat terbuka oleh Trump pada Selasa (8/7/2025) lalu.
"Ada (kemungkinan Prabowo bertemu Trump). Tapi saya belum bisa memastikan kapan," kata Prasetyo kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan.
Namun, menurut Muzani, hingga saat ini belum ada konfirmasi atau pengaturan resmi mengenai rencana pertemuan tersebut.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengumumkan bahwa tarif resiprokal sebesar 32% terhadap produk impor dari Indonesia akan mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.
Keputusan itu disampaikan melalui akun resmi Trump di Truth Social dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Prabowo.
Sebagai perbandingan, tarif yang dikenakan terhadap Thailand dan Kamboja mencapai 36%, Bangladesh 35%, serta Myanmar dan Laos 40%.
Sementara Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan dikenakan tarif lebih ringan yakni 25%.
Untuk mengantisipasi dampak dari kebijakan tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto telah berada di Washington, DC sejak Rabu (9/7/2025) guna melanjutkan negosiasi perdagangan dengan pemerintah AS.
Ia dijadwalkan bertemu dengan perwakilan USTR, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, dan Menteri Keuangan AS Scott Bessent.
Langkah diplomasi ekonomi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menurunkan tarif, yang dinilai berpotensi mengganggu neraca perdagangan dan meningkatkan harga barang impor strategis.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah menegaskan bahwa kebijakan tarif ini tidak berkaitan langsung dengan keanggotaan Indonesia di BRICS, aliansi negara berkembang yang diikuti oleh Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, dan Indonesia.*
(bi/a008)
MEDAN Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, terus tancap gas mewujudkan transformasi digital di provinsi yang d
PemerintahanNIAS SELATAN Laporan hasil pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas pelaksanaan program Kampung Keluarga Berkualitas (Kampu
Hukum dan KriminalJAKARTA Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke80 Tentara Nasional Indonesia (TNI), Markas Besar TNI menggelar kegiatan sos
NasionalPADANGSIDIMPUAN Dalam upaya penegakan Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Wali Kota (Perwal), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)
PemerintahanMEDAN Universitas AlAzhar (UA) resmi menggelar kuliah perdana bagi mahasiswa baru Tahun Akademik 20252026 dengan mengusung tema Pen
PendidikanBINJAI Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terus memperluas cakupan program i
KesehatanTEBING TINGGI Pemerintah Kota (Pemko) Tebing Tinggi berkomitmen merevitalisasi sejumlah aset strategis milik daerah pada Tahun Anggaran
PemerintahanBANDAR LAMPUNG Pemerintah Provinsi Lampung menegaskan komitmennya dalam mewujudkan daerah yang inklusif dan ramah bagi penyandang disabi
PemerintahanDENPASAR Menanggapi beredar kabar terkait pembangunan Bandara Bali Utara di sejumlah media, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Pro
NasionalTABANAN Dalam upaya meningkatkan efisiensi pelayanan publik di sektor pertanahan, Kantor Pertanahan (Kantah) Kabupaten Tabanan mendorong
Pemerintahan