BREAKING NEWS
Minggu, 27 Juli 2025

Gejolak Harga Beras Meresahkan, Kadis Ketapang Sumut: Tanya Bulog

Abyadi Siregar - Jumat, 25 Juli 2025 11:54 WIB
370 view
Gejolak Harga Beras Meresahkan, Kadis Ketapang Sumut: Tanya Bulog
Kilang Padi Fajar Tani di Jalan Medan-Percut (foto: abyadi siregar)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN – Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Hortikultura Provinsi Sumut Rajali menjelaskan, seluruh gabah hasil panen pada April-Mei 2025, sudah diborong oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). Ini bukan hanya di Sumut, tetapi juga di seluruh di Indonesia.

"Langkah Bulog membeli seluruh gabah petani ini, didasarkan pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 tahun 2025 tentang Harga Gabah. Jadi, semua gabah hasil petani, dibeli oleh Bulog," tegas Rajali mengulangi, Jumat (25/07/2025).

Rajali yang saat ini berada di Kota Tarutung, Tapanuli Utara (Taput), ketika dihubungi melalui telepon selular menjelaskan, langkah pemerintah melalui Bulog membeli gabah petani, disebabkan selama ini kilang padi membeli gabah dengan harga yang sangat rendah. Bahkan, pengusaha kilang membeli gabah hanya dengan harga Rp 4.500.

Harga ini tentu saja sangat merugikan petani. Karena itu, melalui Inpres Nomor 1 tahun 2025, pemerintah memutuskan agar Bulog membeli gabah petani dengan harga Rp 6.500 per kg. Harga itu sama rata tanpa memperdulikan kadar air. Baik gabah kering maupun gabah basah.

"Jadi sekarang, Bulog langsung datang ke lahan pertanian petani untuk membeli langsung dengan harga Rp 6.500. Ini lebih menguntungkan petani. Karena harga itu sama rata tanpa memperdulikan kadar air. Gabah kering dan gabah basah sama harganya, Rp 6.500," tegas Rajali.

Dengan keputusan pemerintah seperti itu, membuat pengusaha kilang padi tidak mampu bersaing dengan Bulog untuk membeli gabah petani. Itu yang membuat saat ini tidak ada lagi gabah di kilang padi. "Kilang padi, boleh saja membeli gabah petani. Tapi tidak boleh di bawah harga Rp 6.500 per kg. Tapi, kilang tidak mampu," jelas Rajali.

Bulog sendiri, kata Rajali, memiliki gilingan padi. "Jadi, setelah petani panen, Bulog langsung datang ke lokasi pertanian petani untuk membeli langsung gabah dengan harga Rp 6.500 per kg. Gabah tersebut dalam kondisi basah, karena dijemput langsung di tempat," jelas Rajali.

Kadis Ketapang: Tanya Bulog

Ketika ditanya soal terjadinya gejolak harga beras yang sangat meresahkan masyarakat, Rajali justru meminta wartawan bertanya kepada Bulog. "Tanya aja Bulog.

Sekarang Bulog sewa gudang di mana-mana," jelasnya.

Kuat dugaan, terjadinya gejolak harga beras saat ini akibat ketidakmampuan Bulog sendiri melakukan tatakelola distribusi beras. Karena, gabah sudah diborong oleh Bulog dari petani. Kalau saja Bulog peka terhadap kondisi pasar, tentu gejolak harga seperti ini tidak akan terjadi.

Ketika situasi pasar sudah bergejolak karena kehabisan beras, Bulog bisa langsung mendistribusikan beras ke pasar. Tapi sayangnya, saat ini telah terjadi gejolak harga yang meresahkan masyarakat.

Seperti diketahui, gejolak harga beras saat ini sudah sangat meresahkan masyarakat. Harga melonjak tinggi melampauai HET yang ditetapkan pemerintah. Hal inilah yang membuat pertanyaan bagi masyarakat atas peran instansi terkait seperti Disperindag, Dinas Ketahanan Pangan maupun Bulog.

Saat ini saja, harga beras merek Swan 30 Kg misalnya, dijual dengan harga Rp 470.000. Ini artinya Rp 15.666 per kg. Bahkan, banyak pedagang menjualnya dengan harga Rp 17.000 per kg. Harga beras merek Mahkota juga naik signifikan dari semula Rp 395.000 per 30 Kg kini menjadi Rp 430.000/30 Kg.

Merek Cap Gentong ukuran 5 Kg, pekan lalu masih di harga Rp 80.000. Tapi saat ini sudah mencapai Rp 84.000 ukuran 5 Kg. Beras Cap Ayam pekan lalu masih di harga Rp 76.000/5 Kg, kini sudah mencapai Rp 82.000. Itu artinya, Rp 16.500 per Kg. "Hanya dalam hitungan waktu satu minggu, naik begitu sangat tinggi," tutur Linda, seorang ibu rumah tangga.

Di Padangsidimpuan, harga beras merek si Pulo dan si Latihan, kini dijual dengan harga Rp 16.250 per kg. Padahal sebelumnya hanya sekitar Rp 14.500 per kg. Itu artinya terjadi kenaikan sebesar Rp 1.750.

Beras merek Fajar Tani juga dijual dengan harga tinggi. Masyarakat membeli langsung di Kilang Fajar Tani di Jalan Medan-Percut Medan, untuk ukuran 30 Kg seharga Rp 470.000. Itu artinya, harga ecerannya Rp 15.666/Kg. Jauh di atas HET.

Tidak Ada Gabah di Kilang Padi

Ketika ditanya terkait lonjakan harga beras, salah seorang staf pegawai Kilang Fajar Tani bernama Neneng menjelaskan, tidak ada gabah untuk digiling mesin padi. "Itu lihat. Kosong gabah," jelas Neneng singkat, sembari menunjuk ke arah tempat penyimpanan stok gabah di Kilang Fajar Tani tersebut.

Kalaupun gabah ada, menurutnya harganya mahal. Saat ini, katanya, Kilang Fajar Tani membeli gabah ke petani dengan harga Rp 9.500 per kg.

Penjelasan pihak pengelola Kilang Fajar Tani itu, membuat para petani tertawa. Para petani menyangkal apa yang disebutkan pihak pengelola Kilang Fajar Tani.

"Kalau harga gabah kering dari petani Rp 9.500 per kg, sudah kayalah petani. Sudah enaklah petani," tegas salah seorang petani yang tinggal di Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Kamis (24/07/2025).*

Editor
: Redaksi
Tags
komentar
beritaTerbaru