Nagekeo– Seorang guru honorer bernama Maksimilian Buu Goo (32) dari Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh 11 pemuda. Kejadian ini terjadi pada 26 November 2024 malam di Desa Keli, Kecamatan Keo Tengah, yang membuat korban menderita luka serius di beberapa bagian tubuhnya.
Menurut Kapolsek Mauponggo, Ipda Dewa Putu Suariawan, korban yang sehari-hari mengajar di salah satu sekolah di daerah tersebut, saat itu sedang mengendarai pikap untuk mengangkut material pembangunan ke SDN Keliwatuwea. Maksimilian kemudian menegur sekumpulan pemuda yang sedang memarkirkan kendaraan mereka di tengah jalan. Namun, teguran itu justru membuat kelompok pemuda tersebut marah dan mengejar korban.
“Korban menegur anak-anak muda yang sedang memarkir kendaraan di tengah jalan. Tidak terima ditegur, mereka kemudian mengejar korban dan mengeroyoknya,” ungkap Kapolsek Dewa. Akibat penganiayaan ini, korban mengalami luka memar dan lebam di bagian tangan, kaki, dan punggung.
Peristiwa tersebut segera mendapat perhatian dari pihak kepolisian yang langsung bergerak cepat. Sebanyak 11 orang terduga pelaku yang berasal dari Desa Ngera, Kecamatan Mauponggo, berhasil ditangkap dan dibawa ke Polsek Mauponggo pada malam yang sama. Hingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap para pelaku serta beberapa saksi yang ada di lokasi kejadian.
“Mereka sudah kami amankan, dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut. Kami juga sedang mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang ada di sekitar lokasi kejadian,” kata Ipda Dewa. Sementara itu, Maksimilian yang saat ini masih dalam proses pemulihan akibat penganiayaan tersebut, belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut mengenai kejadian itu.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena terjadinya tindak kekerasan yang diduga dipicu oleh hal sepele—permasalahan parkir di jalan umum. Masyarakat berharap agar aparat penegak hukum dapat segera menyelesaikan kasus ini dan memberikan efek jera bagi pelaku kekerasan.
Pihak kepolisian terus berupaya mendalami motif di balik aksi pengeroyokan ini. Seiring dengan proses hukum yang sedang berlangsung, masyarakat diminta untuk tetap sabar dan menghormati jalannya penyelidikan.
(JOHANSIRAIT)
Guru Honorer di Nagekeo Dikeroyok 11 Pemuda, Korban Alami Luka Parah