INDIA -Ketegangan kembali memuncak di wilayah Kashmir yang diperebutkan, dengan baku tembak sengit terjadi antara tentara India dan Pakistan pada Sabtu (26/4).
Insiden tersebut berlangsung sepanjang malam setelah penembakan mematikan yang dilakukan oleh pasukan Pakistan, yang dituduh oleh India sebagai bagian dari serangan terhadap warga sipil di Kashmir.
Baku tembak tersebut terjadi antara pasukan India dan Pakistan di sepanjang Garis Kontrol (LoC), yang membatasi wilayah Kashmir yang dikuasai kedua negara.
Menurut tentara India, penembakan dilakukan oleh beberapa pos militer Pakistan, yang memicu respons dari pasukan India dengan tembakan balasan menggunakan senjata ringan. Meskipun demikian, tidak ada korban yang dilaporkan dalam insiden ini.
Kashmir, wilayah yang diperebutkan sejak India dan Pakistan merdeka pada 1947, kembali menjadi sumber ketegangan antara kedua negara. India menuduh Pakistan mendukung "terorisme lintas batas", mengacu pada serangan terbaru terhadap warga sipil di Pahalgam yang menewaskan 26 orang.
India menyebutkan bahwa dua orang di antara para pelaku serangan adalah warga negara Pakistan dan terkait dengan kelompok teroris Lashkar-e-Taiba.
Sebagai balasan, Pakistan membantah keterlibatannya dalam serangan tersebut dan menuduh India menggunakan insiden itu untuk memfitnah pemerintah Pakistan.
Pakistan juga memperingatkan India bahwa setiap upaya untuk menghentikan pasokan air dari Sungai Indus akan dianggap sebagai "tindakan perang".
Reaksi Internasional dan Langkah-Langkah Diplomat
PBB dan komunitas internasional mendesak kedua negara untuk mengurangi ketegangan dan menunjukkan "pengekangan diri maksimal" agar tidak terjadi eskalasi lebih lanjut.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump meremehkan ketegangan tersebut dan berpendapat bahwa perselisihan ini akan "diselesaikan, dengan satu atau lain cara."
Di tingkat diplomatik, India dan Pakistan saling mengusir diplomat dan menangguhkan hubungan bilateral. India telah menangguhkan perjanjian pembagian air dengan Pakistan, menutup perbatasan darat utama, serta menurunkan hubungan diplomatik.
Sebagai respons, Pakistan juga mengusir diplomat India dan membatalkan visa untuk warga negara India, kecuali bagi peziarah Sikh.
Konflik Kashmir telah berlangsung sejak lama, dengan kedua negara yang terus berselisih mengenai wilayah ini. Sejak 1989, kelompok pemberontak di Kashmir yang dikuasai India telah melancarkan pemberontakan, menuntut kemerdekaan atau penggabungan dengan Pakistan.
Kedua negara pernah terlibat dalam tiga perang besar sejak 1947, dan ketegangan terbaru ini semakin memperburuk situasi.
Situasi ini mengingatkan pada konflik 2019, ketika serangan bunuh diri di Kashmir menewaskan 41 tentara India dan memicu serangan udara India ke Pakistan, membawa kedua negara ke ambang perang habis-habisan.*