BREAKING NEWS
Senin, 04 Agustus 2025

Menhan Israel Ancam Penduduk Teheran akan “Membayar Harga” Usai Serangan Rudal Iran

Justin Nova - Senin, 16 Juni 2025 15:35 WIB
140 view
Menhan Israel Ancam Penduduk Teheran akan “Membayar Harga” Usai Serangan Rudal Iran
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz (Foto: dok. Reuters)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

ISRAEL -Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengeluarkan pernyataan keras menyusul serangan rudal terbaru yang dilancarkan Iran ke sejumlah kota di Israel, termasuk Tel Aviv, pada Senin pagi waktu setempat.

Dalam pernyataannya yang dirilis melalui saluran resmi Telegram dan dikutip AFP, Katz menuduh rezim Teheran sebagai "pembunuh pengecut" yang sengaja menargetkan wilayah sipil Israel.

"Diktator sombong dari Teheran telah berubah menjadi pembunuh pengecut, yang dengan sengaja menembaki garis depan sipil Israel," ujar Katz, Senin (16/6).

Baca Juga:

"Penduduk Teheran akan membayar harganya — dan segera," ancamnya, merujuk pada kemungkinan pembalasan militer langsung ke wilayah ibu kota Iran.

Menurut laporan resmi dari layanan darurat Magen David Adom (MDA), sedikitnya lima orang tewas dan 92 orang lainnya luka-luka akibat serangan rudal Iran. Serangan tersebut menghantam empat lokasi berbeda di wilayah tengah Israel.

Baca Juga:

"Korban tewas terdiri dari dua wanita dan dua pria berusia sekitar 70 tahun, serta satu korban tambahan," ungkap pernyataan MDA.

Sebanyak enam korban luka dalam kondisi sedang, satu perempuan berusia 30 tahun mengalami luka serius di bagian wajah, dan 85 korban lainnya mengalami luka ringan. Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di dua dari empat titik terdampak.

Rentetan rudal yang ditembakkan Iran ini merupakan balasan atas serangan Israel yang sebelumnya menghantam target militer di dalam wilayah Iran. Serangan timbal balik ini telah berlangsung sejak Jumat, 13 Juni 2025, dan terus memicu eskalasi konflik besar di kawasan Timur Tengah.

Kedua negara terus saling mengancam dengan retorika "kehancuran penuh", sementara komunitas internasional menyerukan deeskalasi segera untuk mencegah meluasnya dampak perang ke negara-negara lain di kawasan.*

(dc/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru