RUSIA -Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa Rusia menawarkan kerja sama strategis kepada Indonesia dalam pengembangan kapal ramah lingkungan, menyusul pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Vladimir Putin di sela agenda SPIEF 2025 di St. Petersburg.
Rosan menyebut kerja sama ini merupakan peluang emas untuk memperkuat industri galangan kapal nasional, yang selama ini masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain, termasuk Rusia.
Rusia disebut telah mengembangkan kapal-kapal kecil berbasis tenaga listrik dan energi surya yang digunakan di sungai-sungai. Beberapa kapal tersebut bahkan mampu beroperasi di wilayah es.
"Mereka sudah membuat kapal dengan tenaga listrik dari tenaga surya. Kalau kita lihat di sungai-sungai Rusia, ternyata sudah full elektrik semua," kata Rosan.
Pemerintah Indonesia berencana membangun industri serupa bersama Rusia, dengan penekanan pada transfer teknologi, efisiensi energi, dan pembangunan berkelanjutan di sektor transportasi air.
Rosan menambahkan, kerja sama ini akan melibatkan sejumlah BUMN perkapalan seperti:
PT PAL Indonesia
PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari
PT Dok dan Perkapalan Surabaya
Kerja sama ini diharapkan menjadi solusi untuk memperbaiki kondisi perusahaan galangan kapal nasional yang saat ini dinilai kurang sehat secara keuangan dan produktivitas.
"Selain menyehatkan perusahaan-perusahaan BUMN tersebut, kerja sama ini diharapkan bisa menjadi jalan masuk transfer teknologi dari Rusia ke Indonesia," tegas Rosan.
Inisiatif ini dinilai sejalan dengan komitmen Indonesia dalam transisi energi bersih dan pengurangan emisi karbon, serta memperkuat posisi Indonesia di sektor maritim global dengan inovasi hijau.*