Studi dari American Journal of Hematology (2021) menyebutkan bahwa orang dengan golongan darah O memiliki risiko lebih rendah terkena serangan jantung dan pembekuan darah dibanding golongan darah lain. Hal ini terkait dengan kadar protein pembekuan darah yang lebih rendah.
2. Kanker
Penelitian dari BMC Cancer (2019) dan Journal of the National Cancer Institute (2010) menunjukkan bahwa golongan darah A dan AB berisiko lebih tinggi terkena kanker lambung dan pankreas, terutama jika terinfeksi bakteri Helicobacter pylori.
3. Covid-19
Penelitian di jurnal Vox Sanguinis (2020) menunjukkan bahwa golongan darah O lebih kecil kemungkinannya terinfeksi SARS-CoV-2, sementara golongan darah A lebih rentan dan berisiko mengalami gejala berat. Namun, data ini masih perlu penelitian lanjutan.
Dokter: Tidak Perlu Terlalu Mempercayai Mitos di Media Sosial
Dr. Glenn E. Ramsey dari Northwestern Medicine menambahkan bahwa walaupun ada indikasi ilmiah, golongan darah bukan satu-satunya penentu risiko penyakit. Menurutnya, memahami golongan darah hanya salah satu langkah dalam mengelola kesehatan secara menyeluruh.
"Membuat pilihan hidup sehat tetap kunci utama. Golongan darah adalah faktor bawaan, tapi yang menentukan kesehatan kita adalah tindakan sehari-hari," tegas Ramsey.
Golongan Darah Bukan Penentu Mutlak Imunitas
Meski golongan darah O dikaitkan dengan sejumlah keuntungan kesehatan, tidak ada bukti ilmiah yang cukup untuk menyimpulkan bahwa mereka punya sistem kekebalan tubuh yang paling kuat. Pemahaman akan hal ini penting agar masyarakat tidak terjebak dalam klaim viral yang menyesatkan.*