JAKARTA – Isu seputar karbohidrat dalam diet kerap menjadi perdebatan. Banyak orang percaya bahwa karbohidrat menjadi penyebab utama kenaikan berat badan.
Namun, menurut para ahli gizi, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Karbohidrat tetap dibutuhkan tubuh, bahkan saat seseorang tengah menurunkan berat badan.
Ahli gizi dan edukator diabetes dari Apollo Hospitals Lucknow, Aishwarya Jaiswal, menegaskan bahwa konsumsi nasi maupun roti masih diperbolehkan selama porsinya dijaga dan menjadi bagian dari pola makan seimbang.
"Baik nasi maupun roti, jika dikonsumsi dalam jumlah wajar dan menjadi bagian dari pola makan seimbang, dapat membantu dalam perjalanan menurunkan berat badan," ujar Jaiswal, dikutip dari laman Only My Health.
Perbandingan kalori menunjukkan fakta menarik. Per 100 gram, roti mengandung sekitar 266 kalori dengan 50,6 gram karbohidrat, 6 gram protein, dan 3,29 gram lemak.
Sementara itu, nasi putih matang mengandung sekitar 130 kalori, 28 gram karbohidrat, 2,7 gram protein, dan 0,3 gram lemak.
"Secara kalori, keduanya hampir seimbang. Namun nasi memiliki kandungan protein lebih rendah dibandingkan roti," jelas Jaiswal. Ia menambahkan, meskipun roti terlihat lebih "ringan," konsumsinya tetap harus dibatasi.
Kunci keberhasilan diet terletak pada pengaturan porsi dan jenis karbohidrat.
Beras merah, misalnya, sering dianggap lebih sehat karena tinggi serat serta kaya vitamin, mineral, dan antioksidan. Dikombinasikan dengan sumber protein yang cukup, beras merah dapat memberikan rasa kenyang lebih lama.
Dari sisi indeks glikemik (GI), baik nasi maupun roti termasuk kategori sedang hingga rendah sehingga tidak menimbulkan lonjakan gula darah secara drastis.
Tips Aman Konsumsi Karbohidrat Saat Diet
Jaiswal juga membagikan beberapa saran agar konsumsi karbohidrat tetap aman dan mendukung penurunan berat badan: