JAKARTA -Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meluruskan kabar terkait video pidatonya yang viral, di mana ia menyebut pernah ditegur oleh Wakil Presiden dalam konteks pemberantasan mafia pangan.
Amran menegaskan, teguran tersebut terjadi di masa lalu dan bukan dari Wakil Presiden saat ini, Gibran Rakabuming Raka.
"Perlu saya klarifikasi, teguran itu terjadi dulu, bukan dari wapres saat ini. Dan dulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan," ujar Amran, Senin (21/4/2025).
Amran menegaskan bahwa Wapres Gibran justru memberikan dukungan penuh terhadap upaya bersih-bersih sektor pangan yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian.
"Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan wapres solid mendukung kita untuk bersih-bersih pangan dan membela petani," tambahnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pidato dalam video tersebut disampaikan dalam forum akademik sebagai refleksi dari pengalaman masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional.
Dalam laporan kinerja Kementerian Pertanian, disebutkan bahwa sepanjang periode sebelumnya telah terungkap 784 kasus mafia pangan, dengan 411 tersangka.
Sanksi internal juga telah dijatuhkan kepada lebih dari 1.500 pegawai Kementan berupa demosi dan mutasi.
Memasuki 130 hari pertama Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran, Kementan telah menetapkan 20 tersangka baru dan memproses 50 perusahaan yang merugikan negara dan petani.
Amran mengingatkan semua pihak agar tidak memelintir pernyataan dalam video tersebut untuk memecah belah soliditas pemerintahan.
Ia juga memberikan peringatan keras kepada para mafia pangan dan simpatisannya agar tidak mengganggu ketahanan pangan nasional.