Respon Cepat Polsek Sunggal, Arus Lalin Menuju PDAM Kembali Lancar Usai Banjir
MEDAN, SUMATERA UTARA Arus lalu lintas dari Sri Gunting menuju PDAM Tirtanadi Sunggal kembali lancar, Kamis (27/11/2025) malam, menyusul
Peristiwa
JAKARTA- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan peringatan dini gelombang tinggi yang diprediksi melanda sejumlah perairan Indonesia pada 22–25 November 2025.
Peningkatan tinggi gelombang terjadi akibat dua sistem cuaca yang aktif sekaligus: Siklon Tropis FINA di Laut Arafura bagian selatan dan Bibit Siklon Tropis 95B di Selat Malaka.
Dalam analisis sinoptiknya, BMKG menyebut pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut menuju timur laut dengan kecepatan 6–35 knot.Baca Juga:
Sementara wilayah selatan dibalut hembusan angin dari tenggara menuju barat daya dengan kecepatan 6–25 knot.
Kecepatan angin tertinggi teramati di Selat Malaka bagian utara dan Samudra Hindia barat Aceh, yang disebut BMKG sebagai dua wilayah paling berisiko memicu gelombang ekstrem.
Gelombang Sangat Tinggi 4 Meter Ancam Sejumlah Wilayah
BMKG mencatat tiga wilayah yang masuk kategori gelombang sangat tinggi, dengan ketinggian dapat mencapai 2,5 hingga 4 meter:
-Selat Malaka bagian utara
-Laut Arafura bagian barat
-Samudra Hindia barat Aceh
Peningkatan gelombang di tiga kawasan ini berpotensi mengganggu aktivitas pelayaran, terutama kapal nelayan hingga kapal berukuran menengah.
BMKG mengimbau agar aktivitas penyeberangan di wilayah tersebut dilakukan dengan kewaspadaan ekstra.
Belasan Perairan Masuk Kategori Gelombang Tinggi
Selain tiga kawasan itu, sedikitnya 15 wilayah laut berada dalam status gelombang tinggi 1,25–2,5 meter, di antaranya:
Samudra Hindia barat Kepulauan Nias hingga Bengkulu
Samudra Hindia selatan Banten–NTT
Samudra Hindia selatan Jawa, Bali, NTB
Selat Karimata bagian utara
Laut Flores
Laut Banda
Laut Maluku
Laut Arafura bagian tengah
Samudra Pasifik utara Maluku, Papua Barat, Papua Barat Daya, hingga Papua
BMKG mengingatkan bahwa kondisi angin yang tak stabil akibat keberadaan dua sistem siklon tropis dapat memicu gelombang mendadak (swell) di sejumlah titik.
Peringatan BMKG: Tunda Pelayaran Jika Tidak Mendesak
BMKG menekankan agar nelayan tradisional, kapal penyeberangan, hingga kapal wisata benar-benar memperhatikan perkembangan cuaca.
"Kondisi ini dapat berubah lebih cepat dari yang diperkirakan, sehingga informasi pembaruan cuaca harus menjadi pedoman utama sebelum berlayar," ujar pejabat BMKG dalam keterangannya.
Selain risiko gelombang tinggi, BMKG juga memperingatkan adanya potensi angin kencang yang dapat menghambat aktivitas bongkar muat di beberapa pelabuhan.*
(km/um)
MEDAN, SUMATERA UTARA Arus lalu lintas dari Sri Gunting menuju PDAM Tirtanadi Sunggal kembali lancar, Kamis (27/11/2025) malam, menyusul
Peristiwa
PADANG PANJANG, SUMATERA BARAT Tujuh korban banjir bandang yang melanda kawasan Jembatan Kembar Batas Kota Silaiang Bawah, Kecamatan Pad
Peristiwa
PULANG PISAU, KALTENG Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palangka Raya menyita ratusan obat ilegal dan kedaluwarsa yang bered
Kesehatan
SOLOK, SUMBAR Hujan deras yang mengguyur Kota Solok sejak Rabu (26/11) memicu banjir di dua kecamatan, yakni Tanjung Harapan dan Lubuk S
Peristiwa
JAKARTA Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa, menanggapi kritikan dari anggota DPR RI, Dolfie Othniel Frederic, terkait program mag
Pemerintahan
JAKARTA Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberi ultimatum tegas kepada Direktorat Jenderal Bea Cukai. Ia memperingatkan, jika kine
Ekonomi
PASAMAN BARAT, SUMATERA BARAT Banjir melanda Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Kamis (27/11/2025), menelan satu korban jiwa dan m
Peristiwa
JAKARTA Basarnas memperkuat operasi pencarian dan evakuasi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dengan mengerahkan person
Peristiwa
TAPANULI TENGAH SUMATERA UTARA Wilayah Tapanuli Tengah masih terisolir imbas banjir bandang dan tanah longsor. Bupati Masinton Pasaribu
Peristiwa
MEDAN, Sulasih, wanita lansia berusia 83 tahun, berhasil diselamatkan petugas setelah terjebak selama lima jam di loteng rumah tetangga
Peristiwa