BREAKING NEWS
Jumat, 20 Juni 2025

Polisi Ungkap Peran Empat Pemuda dalam Kasus Tewasnya Gadis Penjual Gorengan di Sumbar?

BITVonline.com - Selasa, 10 September 2024 07:35 WIB
80 view
Polisi Ungkap Peran Empat Pemuda dalam Kasus Tewasnya Gadis Penjual Gorengan di Sumbar?
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PADANG –Kasus kematian tragis Nia Kurnia Sari (18), seorang gadis penjual gorengan dari Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2×11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, terus mendapat perhatian publik. Nia ditemukan tewas terkubur di lahan perkebunan di Korong Pasa Gelombang pada Minggu (8/9), dengan kondisi yang mengerikan dan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya.

Proses Penyidikan Berjalan

Menurut Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman AKP Reggy, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap penyebab kematian Nia. “Kami telah memeriksa beberapa saksi, termasuk orang terakhir yang melihat korban, serta keluarga korban, yaitu ibu dan kakak perempuannya. Kami juga telah memeriksa tiga orang pemuda dari Nagari Kayu Tanam,” ujar AKP Reggy saat diwawancarai di Mapolres Padang Pariaman, Selasa (10/9).

Baca Juga:

Namun, Reggy mengungkapkan bahwa dari empat pemuda yang menjadi saksi, satu di antaranya belum ditemukan. Pemuda tersebut kabur dan tidak ada di rumahnya saat dijadwalkan untuk diperiksa. “Dari empat pemuda tersebut, satu orang masih belum ditemukan hingga saat ini. Kami masih melakukan pengejaran terhadap yang bersangkutan,” tambah Reggy.

Belum Ada Tersangka

Baca Juga:

Kasat Reskrim menegaskan bahwa hingga kini belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini. “Semua pihak yang telah diperiksa masih berstatus sebagai saksi. Belum ada penetapan tersangka sementara tim penyidik masih mendalami kasus ini lebih lanjut,” jelasnya.

Pihak kepolisian juga mengungkapkan bahwa autopsi pada jenazah Nia telah dilakukan, namun hasilnya masih menunggu konfirmasi dari pihak berwenang. “Autopsi sudah dilakukan, tetapi kami masih menunggu hasil resminya. Kami berharap masyarakat dapat bersabar sementara kami mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk penyelidikan ini,” ungkap Reggy.

Kronologi Kejadian

Keluarga Nia menyebutkan bahwa gadis malang ini terakhir kali meninggalkan rumah pada Jumat (6/9) untuk menjajakan gorengan. Pada hari yang sama, hujan deras mengguyur kawasan tersebut. Nia biasanya pulang ke rumah sebelum Maghrib, namun pada malam itu, ia tidak kunjung kembali.

Kakak perempuan Nia, Rini Wahyuni, mengungkapkan kekhawatirannya saat Nia belum pulang. “Ibunya langsung mencari Nia, mendatangi rumah-rumah sekitar tempat Nia biasa berjualan. Namun, tidak ada yang melihatnya,” kata Rini saat ditemui di rumah mereka di Padang Pariaman.

Salah satu saksi, Bujang, yang terakhir kali melihat Nia, mengonfirmasi bahwa ia berpapasan dengan Nia di dekat lokasi kejadian. “Saat itu hujan lebat dan gelap. Tidak terdengar suara atau tanda-tanda ada yang minta tolong,” ungkap Bujang.

Sementara itu, Rosnida, seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa biasanya ada empat pemuda yang sering nongkrong di dekat musala. Tiga dari empat pemuda tersebut telah diperiksa oleh polisi, tetapi satu pemuda dengan inisial J masih dalam pencarian.

Gorengan dan Barang Dagangan Ditemukan di Lokasi

Di sekitar lokasi penemuan mayat, ditemukan beberapa gorengan berserakan di semak-semak, yang diduga adalah dagangan Nia. Juga ditemukan paper bowl dan botol plastik berisi saus, yang menjadi bagian dari peralatan dagangannya. Nia sehari-hari menjajakan gorengan keliling kampung menggunakan baki nampan untuk membantu ibunya.

Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan mendalam, dan pihak kepolisian berkomitmen untuk mengungkap kebenaran di balik kematian Nia Kurnia Sari. Publik diminta untuk memberikan informasi yang dapat membantu penyidikan dan bersabar menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Desainer Ternama Hengki Kawilarang Meninggal Dunia di Usia 47 Tahun
Bocornya Rekaman Paetongtarn-Hun Sen Guncang Politik Thailand, Koalisi Pemerintah di Ujung Tanduk?
Miris! Polisi Bongkar Penampungan Limbah Medis Berbahaya yang Ditimbun dan Ditanami Singkong di Pekanbaru
TNI Koordinasi dengan Kejagung Terkait Dugaan Konten Negatif RUU TNI oleh Marcella Santoso
Gapki dan SPKS Jalin Sinergi Perkuat Petani Sawit Menuju Industri Berkelanjutan
Bupati Madina dan Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang Bahas Program Strategis untuk Percepatan Pembangunan Daerah
komentar
beritaTerbaru