BREAKING NEWS
Senin, 16 Juni 2025

Anindya Bakrie Dampingi Presiden Prabowo Subianto dalam Kunjungan Kenegaraan ke Beijing, Gali Potensi Kerja Sama untuk Pembangunan dan Sektor Perikanan

BITVonline.com - Sabtu, 09 November 2024 10:40 WIB
47 view
Anindya Bakrie Dampingi Presiden Prabowo Subianto dalam Kunjungan Kenegaraan ke Beijing, Gali Potensi Kerja Sama untuk Pembangunan dan Sektor Perikanan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

CHINA -Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novian Bakrie, turut mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto dalam kunjungan kenegaraan ke Beijing, China pada Sabtu, 9 November 2024. Dalam lawatannya kali ini, Anindya fokus pada upaya menggali potensi kerja sama dengan perusahaan-perusahaan China, terutama untuk mendukung program pembangunan yang sedang digalakkan oleh pemerintah Indonesia.

Anindya menyoroti dua agenda utama yang menjadi fokus dalam kunjungan ini, yakni pembangunan 3 juta rumah murah setiap tahun dan potensi peningkatan ekspor hasil perikanan Indonesia. Keduanya dianggap sangat strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu hal penting yang dibahas dalam kunjungan ini adalah potensi kerja sama dalam program pembangunan 3 juta rumah murah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah perumahan di Indonesia, dengan target pembangunan rumah yang terjangkau bagi masyarakat berpendapatan rendah.

Baca Juga:

“Kami melihat potensi-potensi untuk membantu pemerintah Indonesia mendorong program-program yang luar biasa untuk mencapai kesejahteraan rakyat, dan juga (mencapai) target perekonomian yang tumbuh (bertahap) 8 persen,” ujar Anindya Bakrie lewat keterangan tertulisnya pada Sabtu, 9 November 2024.

Dalam rangka mempercepat pelaksanaan program ini, Anindya bersama Ketua Dewan Penasihat Kadin Indonesia, Hashim S. Djojohadikusumo, dan Wakil Menteri Perumahan Rakyat, Fahri Hamzah, melakukan pembahasan lebih lanjut dengan pihak China Construction Technology Consulting Co Ltd (CCTC), perusahaan konsultan teknologi konstruksi yang dimiliki oleh pemerintah China.

Baca Juga:

“Kami menjajaki bagaimana memikirkan pembiayaan maupun teknologi untuk mempercepat atau akselerasi upaya untuk (ketersediaan) tiga juta rumah per tahun,” kata Anindya menambahkan.

Anindya berharap, dengan keterlibatan teknologi konstruksi dan solusi pembiayaan dari perusahaan-perusahaan China, program ini dapat berjalan lebih cepat dan efisien. Hal ini, menurutnya, akan sangat bermanfaat bagi Indonesia dalam mencapai swasembada papan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program perumahan yang lebih terjangkau.

Selain fokus pada sektor pembangunan perumahan, Anindya Bakrie juga menggali potensi kerja sama di sektor perikanan. Dalam pertemuan dengan sejumlah perusahaan perikanan berteknologi modern di China, Anindya membahas cara-cara untuk meningkatkan produksi dan ekspor hasil perikanan Indonesia, seperti ikan, udang, cumi, dan rumput laut.

Pembahasan ini menjadi sangat relevan mengingat telah ditandatanganinya Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet kepada UMKM di sektor perikanan, pertanian, perkebunan, peternakan, serta UMKM lainnya. Menurut Anindya, kebijakan ini memberikan peluang besar bagi nelayan dan petani Indonesia untuk memperluas pasar ekspor mereka, khususnya ke China yang memiliki permintaan tinggi untuk produk-produk perikanan.

“Kami melihat bagaimana nelayan-nelayan Indonesia dapat melakukan ekspor lebih banyak lagi, khususnya ke China, dengan membawa teknologi dan kapal-kapal penangkap ikan yang lebih modern,” jelas Anindya.

Untuk mendukung hal ini, Anindya dan Hashim telah menjajaki kemungkinan kerja sama dengan perusahaan perikanan di China yang memiliki teknologi canggih, khususnya dalam hal peralatan penangkapan ikan. Dengan menggunakan kapal-kapal berteknologi modern dari China, Anindya berharap nelayan Indonesia dapat meningkatkan hasil produksi mereka.

“Beli kapal di China, dibayar pakai ikan,” ujar Anindya, menggambarkan skema yang dapat membantu nelayan Indonesia memperoleh kapal-kapal modern untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka. Dengan skema ini, produk-produk perikanan Indonesia dapat diekspor ke China, yang pada gilirannya akan membantu menutupi biaya pembelian kapal tersebut.

Lebih lanjut, Anindya menambahkan bahwa kerja sama ini juga dapat memberikan dampak positif pada industri galangan kapal Indonesia. Meskipun awalnya kapal-kapal yang digunakan berasal dari China, diharapkan pada masa depan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) juga dapat ditingkatkan sehingga industri galangan kapal lokal dapat berkembang pesat.

Menurut Anindya, kedua sektor ini — perumahan dan perikanan — memiliki potensi besar untuk mendukung pembangunan ekonomi Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program pembangunan perumahan 3 juta rumah murah per tahun diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap tempat tinggal yang layak. Sementara itu, kerja sama di sektor perikanan akan meningkatkan ekspor produk perikanan Indonesia dan memberikan peluang bagi nelayan untuk memperoleh alat tangkap yang lebih efisien dan modern.

“Kami berharap, hasil dari kerja sama ini dapat membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia dan memberikan kontribusi signifikan pada perekonomian negara,” kata Anindya.

Setelah melakukan kunjungan ke Beijing, Anindya Bakrie bersama delegasi Kadin Indonesia akan melanjutkan perjalanan ke Amerika Serikat, lalu ke Peru, Brasil, dan Inggris untuk memperkuat hubungan bisnis dan mengeksplorasi lebih banyak peluang kerja sama internasional.

Dengan adanya kerja sama yang lebih erat dengan China, Anindya yakin Indonesia akan semakin maju dalam menghadapi tantangan pembangunan dan meningkatkan daya saingnya di pasar global.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Yasonna Laoly Kecam Pernyataan Fadli Zon Soal Pemerkosaan Massal 1998: "Apakah Habibie Bohong?"
Muhammadiyah Ingatkan Prabowo: Sengketa 4 Pulau Bisa Picu Disintegrasi Bangsa
Satpol PP Deli Serdang Ditempatkan di Desa, Jadi Mata dan Telinga Pemkab untuk Deteksi Dini Trantibum
Polda Sumut Gagalkan Penyelundupan 40 Kg Sabu di Aceh Timur, Kurir Dijanjikan Rp100 Juta
Dirjen SDA: Penyediaan Air untuk Pertanian Rakyat Jadi Prioritas Capai Swasembada Pangan
Fadli Zon Klarifikasi Pernyataan Kontroversial Soal P3rkos4an Massal Mei 1998: Sejarah Harus Berdasarkan Fakta
komentar
beritaTerbaru