Mahasiswa Teknik UISU Siap Hadapi Revolusi Industri 5.0: Cerdas, Inovatif, dan Berdaya Saing Global

MEDAN -Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) terus membuktikan komitmennya dalam mempersiapkan generasi muda yang adaptif dan kompetitif menghadapi tantangan Revolusi Industri 5.0. Hal ini tercermin dari seminar bertema "Peran Mahasiswa dalam Meningkatkan Daya Saing Menghadapi Revolusi Industri 5.0" yang digelar pada Rabu, 2 Juli 2025 di Aula Fakultas Teknik UISU, Medan.

Seminar ini diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai jurusan teknik yang hadir dengan antusias. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UISU, Ir. H. Abdul Haris, MT, yang menegaskan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga harus menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.

"Revolusi Industri 5.0 bukan hanya soal kecanggihan mesin, tetapi bagaimana manusia bisa berkolaborasi dengan teknologi untuk menciptakan solusi berkelanjutan," ujar Abdul Haris.

Sementara itu, Wakil Dekan I Fakultas Teknik, Dr. Ir. Hermasyah Alam, menyoroti pentingnya kesiapan mahasiswa dari sisi akademik maupun non-akademik.

"Kami mendorong mahasiswa menjadi inovator, bukan sekadar pencari kerja. Ini adalah bagian dari transformasi menuju lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja berbasis teknologi dan kearifan lokal," tegasnya.

Ketua BEM Fakultas Teknik UISU, Rizki Nanda, juga memberikan sambutan penuh semangat. Ia menekankan bahwa kesiapan mahasiswa tidak hanya dilihat dari kecerdasan intelektual, tetapi juga dari daya adaptasi dan kepedulian sosial.

"Kita tidak boleh pasif menghadapi perubahan. Kita harus bergerak, berinovasi, dan menunjukkan bahwa mahasiswa Teknik UISU mampu menjadi pelaku utama dalam Revolusi Industri 5.0," ucap Rizki.

Pemateri dari Pakar Teknologi Industri

Seminar ini menghadirkan narasumber utama, Partaonan Harahap, ST., MT., IPM, dosen dan pakar teknologi industri dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Dalam materinya, ia menjelaskan bahwa era 5.0 menuntut sinergi antara Artificial Intelligence, Internet of Things, dan kecerdasan manusia.

"Industri masa depan tidak hanya mencari orang pintar, tetapi juga individu yang punya empati, etika, dan semangat kolaborasi. Itulah yang membedakan SDM unggul di era 5.0," jelas Partaonan.

Acara dipandu secara dinamis oleh Khairul Suhada, ST., MT, dosen Prodi Teknik Mesin. Ia berhasil menciptakan suasana interaktif dengan mendorong diskusi kritis dari peserta. Mahasiswa tampak antusias menanyakan soal prospek karier, etika teknologi, hingga pentingnya upskilling di tengah kemajuan teknologi yang disruptif.

Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada pemateri serta sesi foto bersama. Seminar ini menjadi bukti konkret bahwa Fakultas Teknik UISU serius membina mahasiswanya agar mampu menghadapi tantangan global dengan karakter kuat, kompetensi mumpuni, dan semangat inovasi.*