BREAKING NEWS
Rabu, 09 Juli 2025

Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Sarjana Sejati Harus Siap Hadapi Tantangan di Era AI

Paul Antonio Hutapea - Selasa, 08 Juli 2025 18:52 WIB
88 view
Mendikdasmen Abdul Mu’ti: Sarjana Sejati Harus Siap Hadapi Tantangan di Era AI
Mendikdasmen Abdul Mu’ti menghadiri wisuda 1.950 lulusan UMSU di Medan, Selasa (8/7/2025). (foto: dok. UMSU)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN– Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menegaskan bahwa makna kesarjanaan di era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) tidak hanya terletak pada kebanggaan memiliki ijazah, melainkan keberanian menghadapi tantangan zaman.

Pernyataan itu disampaikannya dalam pidato ilmiah pada wisuda 1.950 lulusan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) di Medan, Selasa (8/7/2025).

Dalam pidatonya, Abdul Mu'ti menyampaikan selamat kepada para lulusan dari jenjang doktor, magister, dokter, dan sarjana.

Ia sekaligus mengajak mereka untuk tidak melihat gelar akademik sebagai akhir perjalanan, melainkan sebagai awal kontribusi nyata bagi bangsa dan umat manusia.

"Pendidikan adalah kekuatan mobilitas sosial dan simbol kejayaan masa depan. Namun, jangan bangga hanya dengan gelar, tanpa kontribusi yang berarti," ujarnya.

Abdul Mu'ti mengingatkan para wisudawan agar menjauhi pola pikir fatalistik dan fixed mindset, sebuah konsep yang diyakini oleh sebagian orang bahwa kecerdasan bersifat tetap dan tidak dapat berkembang.

"Fixed mindset ini dikembangkan oleh Carol S. Dweck, psikolog dari Stanford University. Ini menjadi refleksi penting agar kita tidak mudah menyerah atau takut berubah," tegasnya.

Ia mendorong lulusan untuk mengadopsi growth mindset, yaitu keyakinan bahwa kecerdasan dan keterampilan bisa ditingkatkan melalui usaha dan proses pembelajaran terus-menerus.

Dalam pidatonya, Mendikdasmen juga menyinggung fenomena sosial di kalangan generasi muda, seperti sikap "kabur aja dulu" yang dinilainya sebagai bentuk penghindaran dari tanggung jawab.

"Sarjana sejati adalah mereka yang mampu menjadi pemecah masalah (problem solver), bukan hanya penghapal teori atau pemburu gelar," tegasnya.

Ia mengutip penyair dan filsuf Islam Muhammad Iqbal untuk menginspirasi para lulusan, yaitu tokoh besar tidak meratapi nasib, tetapi bangkit untuk menciptakan perubahan.

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru