MOJOKERTO – Jalur alternatif Cangar, Kota Batu menuju Pacet, Kabupaten Mojokerto masih ditutup total pasca bencana tanah longsor yang terjadi di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.
Longsor yang terjadi pada Kamis (3/4/2025) itu menewaskan 10 orang, yang sebagian besar berasal dari Sidoarjo dan Mojokerto, setelah dua mobil tertimbun material longsor.
Kepala UPT Tahura Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi, mengatakan bahwa hingga hari ini, pembersihan belum bisa dilakukan karena terkendala cuaca.
Evaluasi kami harapkan selesai hari ini," ujar Wahyudi, Sabtu (5/4/2025).
Sebelum longsor terjadi, hujan memang turun cukup deras di kawasan jalur Cangar–Pacet, yang merupakan daerah rawan pergerakan tanah.
Meski vegetasi masih cukup rapat, intensitas hujan yang tinggi diduga menjadi pemicu utama bencana.
"Kondisi vegetasi di lokasi sebelumnya masih rapat, tetapi karena intensitas hujan yang tinggi, sehingga terjadilah longsor," jelas Wahyudi.
Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Tahura, Dinas PUPR, dan Basarnas.
Saat ini, fokus utama adalah memastikan keamanan lokasi sebelum dilakukan evakuasi dan pembersihan lanjutan.
"Kami akan melakukan rapat koordinasi dengan pemda dan mengundang dari provinsi untuk memastikan bagaimana kontur tanah tersebut, serta mengecek apakah kondisi sungai di atas berdampak atau tidak terhadap longsor ini," terang Kapolres.
Hingga saat ini, jalur Cangar–Pacet dinyatakan tidak bisa dilalui, dan masyarakat diimbau untuk menghindari kawasan tersebut sampai informasi pembukaan jalur diumumkan secara resmi.