BREAKING NEWS
Kamis, 10 Juli 2025

KMP Tunu Sempat Hanya Angkut Barang, Investigasi KNKT Fokus ke Prosedur Keselamatan

Justin Nova - Rabu, 09 Juli 2025 10:03 WIB
88 view
KMP Tunu Sempat Hanya Angkut Barang, Investigasi KNKT Fokus ke Prosedur Keselamatan
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono (kanan) Saat menggelar Konferensi PErs di pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi (foto: rri)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BALI - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) resmi melakukan penyelidikan terhadap insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, yang terjadi pada Rabu (2/7) malam.

Salah satu fokus utama investigasi adalah perubahan fungsi kapal dari kargo menjadi kapal penumpang, yang diduga berdampak pada ketersediaan alat keselamatan di atas kapal.

Kapal tersebut sebelumnya diketahui beroperasi sebagai Landing Craft Tank (LCT), yang umumnya hanya digunakan untuk mengangkut barang.

Namun kini, kapal tersebut telah beralih fungsi menjadi Kapal Motor Penumpang (KMP), membawa penumpang dalam jumlah yang jauh lebih besar.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menegaskan bahwa perubahan fungsi seperti ini harus diikuti penyesuaian alat keselamatan. Ia mencontohkan, jika LCT awalnya hanya membutuhkan peralatan untuk 20 kru, maka saat digunakan untuk 70 penumpang, jumlah pelampung dan rakit penyelamat harus jauh lebih banyak.

"Jumlah alat keselamatan harus melebihi 25%. Jadi kalau 70 orang, life jacket harus sekitar 90 buah. Untuk rakit penyelamat (liferaft), jika per rakit muat 25 orang, maka harus ada minimum 5 rakit," jelas Soerjanto dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Selasa (8/7) malam.

Akurasi Manifes Penumpang Jadi Sorotan

KNKT juga menyoroti pentingnya akurasi manifes penumpang, yang menjadi data utama dalam penentuan jumlah alat keselamatan. Soerjanto menyebutkan, pencatatan manifes bergantung pada operator kapal dan pelabuhan.

"Keakuratan manifes sangat krusial karena berkaitan langsung dengan ketersediaan alat keselamatan," ujarnya.

Dalam kecelakaan tersebut, KMP Tunu dilaporkan mengangkut 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan. Hingga Selasa malam, total 40 orang telah ditemukan, terdiri dari 30 selamat dan 10 meninggal dunia. 25 orang lainnya masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.

KNKT memastikan akan menelusuri dokumen kapal, izin perubahan fungsi, hingga kesesuaian alat keselamatan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.

"Kami hanya mencari 'what'-nya, apa yang harus diperbaiki ke depan. Bukan 'how'-nya, karena itu adalah ranah operator, baik dari sisi SOP, komersial, maupun teknologi," tutup Soerjanto.*

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru