BREAKING NEWS
Kamis, 17 Juli 2025

Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.266 per Dolar AS, Pasar Waspadai Tekanan Eksternal

Justin Nova - Rabu, 16 Juli 2025 09:31 WIB
86 view
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.266 per Dolar AS, Pasar Waspadai Tekanan Eksternal
Ilustrasi. (foto: vocazine)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (16/7/2025), di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian.

Mengutip data Bloomberg, rupiah dibuka pada level Rp16.266,50 per dolar AS, terkoreksi 0,10% dibandingkan penutupan sebelumnya.

Pergerakan ini terjadi di saat mata uang regional menunjukkan performa yang bervariasi.

Indeks dolar AS sendiri tercatat melemah tipis ke level 98,54, namun kekuatan greenback masih terasa di beberapa kawasan.

Sejumlah mata uang Asia seperti yen Jepang, yuan China, hingga baht Thailand mencatatkan penguatan terhadap dolar AS.

Sebaliknya, peso Filipina, ringgit Malaysia, dan dolar Taiwan justru melemah.

Salah satu pendorong fluktuasi nilai tukar adalah kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS.

US Treasury yield tenor 10 tahun naik ke 4,4950%, sementara tenor 2 tahun berada di 3,9503%.

Laporan inflasi terbaru dari AS mengindikasikan tekanan harga mulai muncul akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump.

Harga barang impor seperti kopi, perabot rumah tangga, dan peralatan audio mengalami kenaikan signifikan, memberikan sinyal awal terhadap potensi tekanan inflasi lanjutan.

"Laporan inflasi ini memang belum terlalu mengkhawatirkan, tetapi kenaikan harga barang inti dan ketidakpastian berkelanjutan mengenai tarif di masa depan masih dapat membuat The Fed ragu untuk memangkas suku bunga," ujar Nathaniel Casey, analis investasi di Evelyn Partners, dikutip Reuters.

Seiring dengan perkembangan tersebut, pelaku pasar mulai menurunkan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed tahun ini menjadi sekitar 43 basis poin, lebih rendah dibandingkan prediksi awal pekan di atas 50 bps.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru