BREAKING NEWS
Selasa, 21 Oktober 2025

Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp16.570 per Dolar AS

Mutiara - Selasa, 21 Oktober 2025 09:46 WIB
Rupiah Dibuka Menguat Tipis ke Rp16.570 per Dolar AS
Ilustrasi. (foto: AI/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis pada awal perdagangan hari ini, Selasa (21/10/2025), di tengah kinerja beragam mata uang kawasan Asia.

Penguatan rupiah terjadi seiring dengan pergerakan pasar global yang masih dipengaruhi ketegangan politik di Jepang dan Eropa serta kekhawatiran kredit di AS.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.17 WIB, rupiah dibuka menguat 0,03% ke level Rp16.570 per dolar AS.

Baca Juga:

Sementara itu, indeks dolar AS tercatat naik 0,08% ke posisi 98,66, menunjukkan ketangguhan mata uang Negeri Paman Sam terhadap sejumlah mata uang utama lainnya.

Di kawasan Asia, pergerakan mata uang terpantau bervariasi.

Sejumlah mata uang yang ikut menguat di antaranya:
- Peso Filipina: naik 0,02%
- Rupee India: naik 0,05%
- Yuan China: naik 0,03%
- Baht Thailand: naik 0,10%
- Dolar Hongkong dan Dolar Singapura: masing-masing menguat 0,01% dan 0,03%

Sementara itu, mata uang yang terkoreksi pada awal perdagangan meliputi:
- Yen Jepang: turun 0,22%
- Dolar Taiwan: turun 0,01%
- Won Korea Selatan: turun 0,10%
- Faktor Global Masih Membayangi

Melansir Reuters, penguatan dolar AS pada perdagangan Senin (20/10) dipicu oleh peralihan fokus investor ke perkembangan politik di Jepang dan kawasan Eropa.

Di sisi lain, kekhawatiran terhadap risiko kredit di sektor perbankan AS masih menjadi bayang-bayang bagi pasar.

Penguatan dolar turut terbantu oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyebut bahwa rencana tarif 100% terhadap Tiongkok "tidak berkelanjutan", yang meredakan sebagian kekhawatiran pasar.

Sementara itu, kinerja yen Jepang tertekan akibat ekspektasi pasar terhadap kemungkinan ekspansi fiskal di bawah kepemimpinan politisi konservatif Sanae Takaichi, yang hampir pasti menjadi perdana menteri wanita pertama Jepang.

Dukungan dari Japan Innovation Party yang berhaluan kanan semakin memperkuat dugaan bahwa kebijakan fiskal Jepang akan lebih longgar ke depan.

Editor
: Abyadi Siregar
0 komentar
Tags
beritaTerkait
TKD Dipotong, Gubernur Dirongrong
Gebyar Baksos Milenial 2025: Serukan Reformasi Birokrasi di Tengah Pemangkasan APBD DKI
Satu Tahun Prabowo-Gibran: Industri Manufaktur Tumbuh, Tapi Daya Saing Tertekan
Rupiah Menguat ke Rp16.570, Sentimen The Fed dan Investasi Jadi Penopang
Pemprov Sumut Datangkan 50 Ton Cabai Merah dari Jawa untuk Kendalikan Inflasi
DPRD Padangsidimpuan Gelar RDP Bersama Pedagang Pasar Sangkumpal Bonang, Ini Aspirasi yang Disampaikan
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru