BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

278 Pemuda Ditangkap Polisi Usai Konvoi Ceroboh di Semarang

Adelia Syafitri - Minggu, 23 Maret 2025 12:35 WIB
276 view
278 Pemuda Ditangkap Polisi Usai Konvoi Ceroboh di Semarang
Polrestabes Semarang tangkap 278 orang usai konvoi yang ceroboh dan urakan.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SEMARANG -Sebanyak 278 pemuda yang melakukan konvoi ceroboh dan urakan di Kota Semarang pada Sabtu malam, 22 Maret 2025, ditangkap oleh Polrestabes Semarang.

Penangkapan ini bermula dari laporan warga mengenai adanya konvoi muda-mudi yang mengganggu ketertiban di media sosial.

Baca Juga:

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol M Syahduddi, menyampaikan bahwa kejadian tersebut bermula dari sebuah acara buka puasa bersama di rumah makan Limbangan, Kabupaten Kendal.

Rombongan pemuda tersebut kemudian melanjutkan perjalanan dengan konvoi melalui rute Boja, Jl. Cangkiran, BSB Mijen, Jl. Prof Hamka, dan Jl. Walisongo di Semarang.

Baca Juga:

Selama perjalanan, mereka menimbulkan gangguan, termasuk pemblokiran jalan, pelanggaran lalu lintas, serta penggunaan kembang api yang membahayakan.

"Konvoi ini tidak hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga menyalahi aturan lalu lintas dan membahayakan keselamatan pengendara lainnya," ujar Kombes Pol Syahduddi.

Setelah menerima laporan warga, polisi langsung melakukan penyelidikan dan mengamankan 278 orang dari kelompok yang biasa disebut "kreak".

Rinciannya, 161 orang berasal dari Kota Semarang, sementara 117 lainnya datang dari luar kota, termasuk daerah-daerah seperti Salatiga, Kendal, Pati, Grobogan, Demak, dan beberapa kota lainnya.

Setelah diamankan, para pemuda tersebut dibawa ke Polrestabes Semarang dan harus menjalani sahur di kantor polisi.

Penyidikan terhadap insiden tersebut masih berlangsung untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai tujuan dan motif konvoi tersebut.

Pihak kepolisian menghimbau kepada seluruh warga untuk lebih berhati-hati dan tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain, terutama selama bulan Ramadan yang seharusnya menjadi waktu untuk meningkatkan ketakwaan dan kebersamaan.

(kp/a)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru