SUMUT -Sebuah video yang menunjukkan aksi seorang penari berpakaian seksi sedang bergoyang di Cafe Nes & Bar di Jalan Abdi Setia Bakti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, menjadi viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan suasana remang-remang di dalam kafe, diiringi musik DJ, dan penari yang mendekati seorang pria.
Aksi tersebut menuai protes dari sejumlah warga, salah satunya Abdul, yang menyatakan rasa resahnya terkait situasi tersebut. “Kisaran ini seperti sudah tidak ada lagi yang namanya beriman dan bertaqwa. Dahulu, Kisaran ini dikenal sebagai daerah yang religius. Dengan adanya seperti ini, kami sangat resah dan tidak mencerminkan Asahan yang sesungguhnya,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Senin (14/10).
Abdul menambahkan bahwa penampilan yang ditampilkan di kafe itu mencoreng citra pemerintah dan budaya Kabupaten Asahan yang seharusnya mengedepankan nilai-nilai religius. “Kami meminta kepada aparat penegak hukum agar cafe ini ditutup. Jangan ada hal-hal seperti ini dipertontonkan di depan umum,” tegasnya.
Camat Kisaran Barat, Rahmad Aris Munandar, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap pemilik kafe. Namun, panggilan tersebut tampaknya diabaikan. “Bulan lalu, pihak kafe Nes Bar sudah kita panggil melalui pihak Kelurahan Sei Renggas. Kami sudah mengingatkan mereka untuk mengikuti aturan yang berlaku, tetapi hingga saat ini tidak ada tanggapan,” ungkapnya melalui pesan singkat WhatsApp.
Aris melanjutkan, masalah ini yang awalnya ditangani oleh Kelurahan kini telah diambil alih oleh camat untuk dilakukan proses lebih lanjut. “Kalau mereka masih membandel dan tidak mau mengikuti aturan, kami akan memberikan sanksi tegas kepada pemilik kafe,” tegasnya.
Mengenai izin operasional kafe tersebut, Aris menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih meminta klarifikasi dari pemilik. “Nanti kalau mereka sudah datang, kami akan beri tahu hasilnya,” tutup Aris.
Viralnya video tersebut semakin menambah sorotan terhadap kafe yang beroperasi di dekat tempat ibadah, menimbulkan pertanyaan tentang regulasi dan pengawasan terhadap tempat hiburan malam di Kabupaten Asahan. Dalam konteks ini, masyarakat berharap agar tindakan tegas diambil demi menjaga nilai-nilai religius dan budaya setempat.
Aksi penari di Cafe Nes & Bar tidak hanya menjadi sorotan lokal, tetapi juga memicu perdebatan lebih luas tentang batasan hiburan dan moralitas di masyarakat. Banyak warga yang meminta agar pemerintah lebih serius dalam mengawasi tempat-tempat hiburan yang dapat mempengaruhi citra dan karakter daerah, terutama yang berdekatan dengan lokasi-lokasi yang dianggap sakral.
Ke depan, warga menunggu langkah nyata dari pihak berwenang untuk memastikan bahwa nilai-nilai religius tetap terjaga di Kabupaten Asahan, dan tidak ada lagi tindakan yang dianggap merugikan masyarakat.
(N/014)
Viral! Aksi Penari di Cafe Asahan, Warga Resah dan Minta Penutupan