
J-Hope Ungkap Masa Tersulit BTS: Kelelahan Mental Puncak Kesuksesan
MEDAN Personel BTS, JHope, secara mengejutkan membagikan cerita emosional terkait perjuangan mental yang dialami seluruh anggota BTS di te
EntertainmentBITVONLINE.COM— Selama ini olahraga rutin dianggap cukup untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.
Namun, penelitian terbaru dari Universitas Vanderbilt mengungkap fakta mengejutkan: duduk terlalu lama tetap berdampak buruk bagi kesehatan otak, bahkan jika seseorang sudah rajin berolahraga.
Baca Juga:
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Alzheimer & Dementia ini melibatkan pengamatan selama tujuh tahun terhadap orang dewasa, untuk melihat hubungan antara durasi duduk, frekuensi gerak, dan perubahan struktur otak.
Hasilnya, duduk dalam waktu lama menyebabkan penyusutan volume otak secara signifikan, khususnya di area hippocampus yang berperan penting dalam penyimpanan memori.
Baca Juga:
Bahkan peserta yang rutin berolahraga 150 menit per minggu—sesuai rekomendasi WHO—tetap mengalami efek negatif jika mereka duduk lebih dari 9-13 jam setiap hari.
Duduk berjam-jam di kursi kerja, sofa, atau kendaraan ternyata menyumbang dampak buruk yang tidak bisa sepenuhnya diperbaiki oleh olahraga.
Para peneliti menggunakan monitor pergelangan tangan untuk melacak aktivitas harian peserta.
Hasil pemindaian MRI otak menunjukkan penurunan volume otak yang nyata pada mereka yang lebih banyak duduk.
Yang lebih mengkhawatirkan, individu yang membawa gen APOE-e4—yang dikenal meningkatkan risiko Alzheimer—mengalami penyusutan otak yang lebih cepat, terutama di lobus frontal dan parietal yang berperan dalam fungsi eksekutif seperti pengambilan keputusan dan daya ingat.
Secara biologis, duduk terlalu lama memperlambat aliran darah ke otak, mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi yang penting untuk menjaga sel-sel otak tetap aktif dan terkoneksi.
Selain itu, duduk dalam waktu lama juga memicu peradangan, yang pada penderita gen APOE-e4 dapat mempercepat kerusakan otak.
Peneliti menekankan bahwa memecah waktu duduk dengan berdiri, berjalan ringan, atau meregangkan tubuh setiap satu jam sekali dapat membantu mengurangi risiko penyusutan otak.
"Ini bukan hanya tentang durasi duduk, tetapi tentang membiasakan tubuh tetap aktif sepanjang hari," kata peneliti dari Pusat Memori dan Alzheimer Universitas Vanderbilt.
Dengan semakin tingginya jumlah orang yang duduk lebih dari sembilan jam per hari, perubahan gaya hidup menjadi keharusan, bukan pilihan.*
(km/a008)
MEDAN Personel BTS, JHope, secara mengejutkan membagikan cerita emosional terkait perjuangan mental yang dialami seluruh anggota BTS di te
EntertainmentJAKARTA Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar acara budaya kolosal bertajuk Jakarta dalam Warna pada Minggu, 6 Juli 2025, bertep
Seni dan BudayaWASHINGTON DC Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan kemungkinan pemberlakuan kembali sanksi terhadap Rusia setelah negara
InternasionalSEMARANG Kecelakaan beruntun terjadi di Simpang Tiga Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Sabtu (5/7/2025). Insiden tragis ini meli
PeristiwaJAKARTA Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengingatkan perusahaan tambang yang tergabung dalam MIND ID (BUMN Holding Industri Pertam
EkonomiJAKARTA Calon Duta Besar Republik Indonesia untuk Jerman, Abdul Kadir Jailani, menegaskan bahwa perlindungan warga negara Indonesia (WNI
PolitikJEDDAH Pesulap kontroversial asal Indonesia, Limbad, kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, bukan karena aksi panggung ekstremnya, melai
EntertainmentDELI SERDANG Sebuah bus pariwisata yang mengangkut 40 penumpang dilaporkan hangus terbakar saat melintasi jalur MedanBerastagi, tepat
PeristiwaJAKARTA Di tengah konflik hukum dengan mantan suaminya, Edward Akbar, artis Kimberly Ryder justru mendapat tawaran mengejutkan dari pengac
EntertainmentINTAN JAYA Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz berhasil menegakkan hukum terhadap salah satu petinggi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Hukum dan Kriminal