BREAKING NEWS
Selasa, 08 Juli 2025

Robot Polisi Polri Jadi Sorotan: Harga di Alibaba Rp300 Juta, Tapi Anggaran Capai Rp3 Miliar?

Adelia Syafitri - Senin, 07 Juli 2025 23:21 WIB
101 view
Robot Polisi Polri Jadi Sorotan: Harga di Alibaba Rp300 Juta, Tapi Anggaran Capai Rp3 Miliar?
Robot humanoid dan robot anjing pintar (i-K9) dalam upacara HUT ke-79 Bhayangkara di kawasan Monas, Jakarta, 1 Juli 2025. (foto: tmp)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA– Perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Bhayangkara RI tahun ini menyisakan sorotan tajam publik, bukan hanya karena kemeriahan acaranya, tetapi juga kehadiran robot humanoid yang dipamerkan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Kehadiran robot canggih tersebut memunculkan kontroversi terkait transparansi anggaran pengadaannya.

Baca Juga:

Berdasarkan penelusuran publik, harga robot serupa di situs e-commerce internasional seperti Alibaba hanya berkisar di angka Rp200 juta hingga Rp300 juta per unit.

Namun, Polri disebut menganggarkan hingga Rp3 miliar untuk satu unit robot tersebut.

Baca Juga:

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menyatakan bahwa penggunaan teknologi canggih dalam institusi kepolisian adalah keniscayaan.

Namun, ia menekankan pentingnya skala prioritas.

"Pengadaan teknologi harus disesuaikan dengan kebutuhan utama kepolisian, seperti pengembangan ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) dan bodycam untuk anggota, bukan semata pada robot humanoid yang sifatnya masih eksperimental," ujar Bambang, Senin (7/7/2025).

Meski mengakui bahwa robot berteknologi tinggi seperti dog robot dapat berguna dalam tugas-tugas khusus seperti deteksi bahan berbahaya, namun ia menilai urgensinya masih rendah untuk saat ini.

Isu yang paling disorot adalah minimnya transparansi dalam proses pengadaan robot-robot tersebut.

"Anggaran Polri berasal dari rakyat. Maka prinsip transparansi dan akuntabilitas publik tidak bisa ditawar," tegas Bambang.

Ia bahkan mengingatkan Polri untuk belajar dari kasus korupsi simulator SIM yang mencuat pada 2012.

Menurutnya, seluruh proses pembelian dan penggunaan teknologi harus terbuka dan terukur.

"Kalau ingin sesuai semangat Presisi, maka seluruh proses ini harus transparan. Jangan sampai publik melihatnya sebagai pemborosan," ucap Bambang.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa robot-robot tersebut masih dalam tahap uji coba.

Tujuannya adalah sebagai bentuk kesiapan Polri dalam menghadapi perkembangan teknologi global.

"Di negara-negara maju, kepolisian sudah mulai menggunakan bantuan robot. Kita harus mulai bersiap agar tidak tertinggal," jelasnya dalam keterangan pers.

Robot humanoid yang ditampilkan memiliki berbagai fitur canggih, seperti:

- 4 lidar untuk pemetaan dan pengawasan,

- Kamera pengawas,

- Kemampuan membawa beban hingga 85 kg,

- Kecepatan gerak 7 meter per detik,

- Baterai lithium dengan daya tahan hingga 4 jam nonstop.

Perusahaan lokal PT EZRA ROBOTICS Teknologi bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk pengembangan software dan kecerdasan buatan (AI) robot tersebut.

Menurut Presiden Direktur PT EZRA, R. Dhannisaka, biaya dasar pengembangan robot ini mencapai 260 ribu USD atau sekitar Rp4,2 miliar tergantung fitur dan sensor yang ditambahkan.

Pihaknya telah menyerahkan 5 unit robot kepada Polri dan melatih personel untuk penggunaannya.

Meski demikian, belum ada kepastian kapan robot-robot ini akan digunakan dalam operasi kepolisian secara aktif.*

(di/a008)

Editor
: Paul Antonio Hutapea
Tags
beritaTerkait
Padangsidimpuan Habiskan Anggaran Rp3 Miliar untuk Penyusunan RTRW dan RDTR, Ini Rinciannya
Diduga Langgar Perpres, Belanja Sewa Gedung Rp120 Juta Pemko Padangsidimpuan Tuai Sorotan
Proyek Jalan Sumut Jadi Bukti Nyata, ICW: Platform Digital Tak Cukup Cegah Korupsi
Plang Proyek Tak Ada, Drainase di Jl. Gaperta Ujung Diduga Langgar Aturan & Sarat Penyimpangan
Kasus Dugaan Penggelapan Dana WC Desa Hayo Gagal Dimediasi, Bupati Nias Barat Siap Limpahkan ke APH
Skandal Sewa Gedung Fiktif di Padangsidimpuan: Gedung Milik Sendiri, Anggaran Rp120 Juta Menguap?
komentar
beritaTerbaru