BREAKING NEWS
Selasa, 14 Oktober 2025

Korban Tewas Meningkat dalam Serangan Besar-besaran Israel di Lebanon: 558 Jiwa Hilang

BITVonline.com - Selasa, 24 September 2024 11:13 WIB
Korban Tewas Meningkat dalam Serangan Besar-besaran Israel di Lebanon: 558 Jiwa Hilang
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

LEBANON -Dalam serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh militer Israel, jumlah korban tewas di Lebanon terus meningkat, mencapai 558 orang, termasuk 50 anak-anak. Ini merupakan pertempuran paling mematikan yang dialami Lebanon sejak konflik antara Hizbullah dan Israel pada tahun 2006. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa “sebagian besar, jika tidak semua dari mereka yang tewas dalam serangan kemarin adalah orang-orang tak bersenjata di rumah mereka,” seperti yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, kepada kantor berita AFP.

Serangan ini dimulai pada Senin (23/9) waktu setempat, ketika Israel meluncurkan serangkaian serangan udara yang menargetkan ratusan lokasi yang diduga sebagai basis Hizbullah di seluruh wilayah Lebanon. Dalam waktu singkat, puluhan ribu warga Lebanon terpaksa mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap lebih aman.

Dalam pernyataan resminya, Firass Abiad mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap dampak kemanusiaan dari serangan ini. “Kementerian Kesehatan telah mencatat 558 kematian, yang mencakup 50 anak-anak dan 94 wanita,” ujarnya. Menteri Abiad juga menambahkan bahwa banyak dari korban adalah warga sipil yang tidak terlibat dalam konflik.

Serangan Terbesar dalam Beberapa Dekade

Serangan terbaru ini dianggap sebagai yang paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir. Sebelumnya, Israel telah memperingatkan warga di Lebanon selatan untuk segera mengungsi. Tel Aviv menyatakan bahwa serangan ini bertujuan untuk menghancurkan area yang diyakini sebagai tempat Hizbullah menyimpan persenjataan mereka. Dalam pesan video yang ditujukan kepada rakyat Lebanon, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menekankan bahwa “perang ini bukan melawan Anda, tetapi melawan Hizbullah.” Dia menuduh kelompok itu telah menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.

Sebagai respons terhadap situasi darurat ini, Menteri Lebanon yang bertanggung jawab atas koordinasi krisis, Nasser Yassin, mengungkapkan bahwa sebanyak 89 pusat penampungan telah dibangun, dengan kapasitas menampung lebih dari 26.000 orang. “Kami berupaya memberikan tempat aman bagi warga sipil yang melarikan diri dari kekejaman Israel,” ujarnya kepada Reuters.

Serangan Terus Berlanjut

Sejak hampir satu tahun terakhir, Israel terlibat dalam konflik melawan Hamas di Jalur Gaza. Fokus militer kini bergeser ke perbatasan utara Lebanon, di mana Hizbullah, yang didukung Iran, telah melancarkan serangan roket sebagai dukungan bagi Hamas. Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Angkatan Udara Israel melaporkan telah melaksanakan sekitar 650 misi serangan dalam waktu 24 jam terakhir, dengan menargetkan lebih dari 1.100 lokasi dan menggunakan lebih dari 1.400 amunisi.

Israel mengklaim bahwa serangannya berhasil mengenai gedung-gedung, kendaraan, dan lokasi penyimpanan senjata Hizbullah. Namun, kritik terhadap tindakan tersebut semakin meningkat, mengingat banyaknya korban jiwa yang terdiri dari warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.

Tragedi ini semakin memperburuk situasi kemanusiaan di Lebanon, di tengah ketegangan yang terus meningkat di wilayah tersebut. Sementara itu, reaksi internasional terhadap serangan Israel ini masih menunggu, dengan banyak pihak mendesak perlunya upaya untuk menghentikan kekerasan dan melindungi warga sipil yang tidak bersalah. Seiring dengan meningkatnya jumlah korban jiwa, dunia internasional diharapkan dapat memberikan perhatian lebih terhadap krisis ini, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.

(n/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru