BREAKING NEWS
Senin, 07 Juli 2025

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Akan Buat Pergub Pendidikan Siswa Bermasalah di Barak Militer

Adelia Syafitri - Jumat, 09 Mei 2025 10:26 WIB
235 view
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Akan Buat Pergub Pendidikan Siswa Bermasalah di Barak Militer
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan akan memperkuat aturan pendidikan disiplin bagi siswa bermasalah melalui penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub).

Kebijakan ini akan mempertegas surat edaran yang sebelumnya telah dikirimkan kepada para bupati dan wali kota se-Jawa Barat.

Baca Juga:

"Sudah ada surat edaran yang disampaikan ke bupati, wali kota di seluruh Jawa Barat. Surat edaran gubernur sudah ada, setelah ini akan kuatkan dengan Pergub," kata Dedi saat ditemui di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Langkah ini, menurut Dedi, merupakan respons terhadap meningkatnya permasalahan remaja di Jawa Barat, seperti kecanduan game online yang membuat anak-anak tidur larut dan enggan bersekolah, tawuran pelajar yang menimbulkan korban jiwa, serta maraknya peredaran obat terlarang dan minuman beralkohol murah yang mudah diakses pelajar.

Baca Juga:

"Kita menemukan minuman-minuman dan obat-obatan yang dijual terbuka di bawah harga Rp10 ribu, bahkan bisa diakses anak SMP. Ini harus segera diselesaikan," tegas Dedi.

Ia menjelaskan, permasalahan tersebut tidak cukup diselesaikan hanya melalui pendidikan formal dan peran keluarga, sehingga dibutuhkan pendekatan alternatif berupa pendidikan kedisiplinan berbasis barak militer yang bekerja sama dengan TNI.

Program pendidikan ini, lanjut Dedi, mengusung konsep pendidikan bela negara dengan penguatan karakter dan nilai-nilai moral.

Di barak militer, para siswa menjalani rutinitas terstruktur: tidur maksimal pukul 22.00 WIB, salat subuh bagi yang beragama Islam, sarapan, olahraga pagi, hingga mengikuti pelajaran seperti di sekolah pada umumnya.

"Kami menekankan penguatan karakter dan kedisiplinan. Ini adalah langkah jangka pendek agar anak-anak kembali ke jalur pendidikan yang benar," jelasnya.

Dedi menambahkan bahwa berdasarkan hasil konsultasi dengan Menteri Hukum dan HAM Natalius Pigai, kebijakan ini tidak melanggar hak anak.

"Model ini kami kembangkan dan kami konsultasikan. Tidak ada pelanggaran terhadap hak anak," pungkasnya.*

(wh/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
SMA 1 Muhammadiyah Banda Aceh Siap Bersaing, Tawarkan Program Tahfidz dan Beasiswa Unggulan
100 Rumah Panggung Segera Dibangun untuk Warga Terdampak Banjir Karangligar Karawang
Fadli Zon: Pencak Silat Harus Jadi Perekat Sosial dan Media Pendidikan Karakter
Wamensos Tegas: Tidak Ada Pendidikan Militer di Sekolah Rakyat!
Kades Sawer di Diskotek, Gubernur Jabar Ancam Tunda Bantuan Dana Desa!
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi: Bandara Kertajati Jadi Beban, Dirut BIJB Buka Suara
komentar
beritaTerbaru