BREAKING NEWS
Kamis, 19 Juni 2025

Banjir Parah di Lubuklinggau: 136 KK Terdampak di Tiga Kecamatan

BITVonline.com - Selasa, 04 Juni 2024 02:40 WIB
39 view
Banjir Parah di Lubuklinggau: 136 KK Terdampak di Tiga Kecamatan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

LUBUK LINGGAU -Banjir hebat melanda tiga kecamatan di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, akibat hujan deras yang terjadi sejak Minggu (2/6) malam hingga Senin (3/6) dini hari. Banjir ini menyebabkan sungai-sungai meluap, merendam ratusan rumah warga dengan ketinggian air mencapai 50-150 cm. Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, mengungkapkan bahwa sebanyak 136 kepala keluarga (KK) terdampak di tiga kecamatan: Lubuklinggau Barat I, Lubuklinggau Barat II, dan Lubuklinggau Timur II.

Banjir Melanda di Tengah Malam

M Iqbal Alisyahbana menjelaskan bahwa hujan deras mulai turun pada pukul 22.00 WIB, menyebabkan beberapa sungai dan anak sungai di wilayah Kota Lubuklinggau meluap. “Pada Senin (3/6) dini hari pukul 01.00 WIB, hujan semakin deras dan mengakibatkan air mulai masuk ke pemukiman warga,” ujar Iqbal. Curah hujan yang tinggi menyebabkan air sungai meluap ke perkampungan, merendam rumah-rumah dan mengganggu aktivitas warga.

Baca Juga:

Wilayah Terdampak dan Jumlah Korban

Menurut data BPBD Sumsel, Kecamatan Lubuklinggau Barat I menjadi wilayah yang paling parah terdampak banjir. Di Kelurahan Muara Enim, sebanyak 65 KK terkena dampaknya. Di Kelurahan Bandung Ujung, 35 KK terdampak, sementara di Sukajadi dan Kayuara masing-masing 5 KK dan 9 KK. Di Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kelurahan Keputraan mencatatkan 12 KK terdampak banjir dan Ulak Lebar 5 KK. Sedangkan di Kelurahan Sidorejo, meskipun tidak terjadi banjir, tanah longsor menyebabkan kerusakan parah.

Baca Juga:

Sementara itu, di Kecamatan Lubuklinggau Timur II, hanya Kelurahan Karya Bakti yang terdampak dengan 1 KK yang terkena banjir.

Upaya Penanganan Banjir

Tim BPBD Sumsel telah dikerahkan ke lokasi terdampak untuk memberikan bantuan dan evakuasi kepada warga yang rumahnya terendam banjir. Upaya pembersihan dan penyaluran bantuan logistik juga dilakukan untuk memastikan kebutuhan dasar warga dapat terpenuhi. “Kami terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani dampak banjir ini secepat mungkin dan mengurangi beban warga,” kata Iqbal.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Banjir yang melanda Lubuklinggau tidak hanya mengakibatkan kerugian material tetapi juga mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi warga. Banyak keluarga yang harus mengungsi ke tempat yang lebih aman, meninggalkan rumah dan harta benda mereka. Sekolah-sekolah dan tempat usaha terpaksa ditutup, mengganggu aktivitas belajar mengajar dan perekonomian lokal. Kerugian ekonomi akibat banjir ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Perlunya Penanganan Jangka Panjang

Kejadian ini menunjukkan pentingnya penanganan jangka panjang untuk mengatasi banjir di wilayah Lubuklinggau dan sekitarnya. Perlu adanya perbaikan sistem drainase dan pengelolaan air yang lebih baik untuk mencegah banjir di masa mendatang. Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan juga perlu ditingkatkan.

Banjir di Lubuklinggau mengingatkan kita akan dampak perubahan iklim yang semakin nyata. Curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem menjadi tantangan besar yang harus dihadapi dengan strategi mitigasi yang efektif. Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan bencana banjir dapat diminimalisir di masa depan.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Aceh Tanpa Rokok, Mungkinkah?
Pemkab Batu Bara Bahas PBJT Listrik bersama PLN dan Forkopimda, Dorong Transparansi dan Kepastian Pajak
Wabup Madina Hadiri Pertemuan DEN dan Delegasi Belanda Bahas Pengembangan Hortikultura di Humbahas
Sertijab Ketua DWP Madina Berlangsung Khidmat, Ny. Yupri Astuti: Jaga Solidaritas dan Keteladanan
Penuh Haru dan Tawa, SD Negeri 1 Mendoyo Dauh Tukad Gelar Pentas Seni dan Perpisahan Siswa Kelas VI
Iran Vs Israel Memanas, SBY: Nasib Perdamaian Dunia Ditentukan oleh 5 Pemimpin Kuat! Siapa Saja Mereka?
komentar
beritaTerbaru
Aceh Tanpa Rokok, Mungkinkah?

Aceh Tanpa Rokok, Mungkinkah?

Oleh dr. Aslinar, Sp.A, M. BiomedHARI Tanpa Tembakau Sedunia mulai dicetuskan oleh WHO pada tahun 1987. WHO mengesahkan Resolusi WHA40.38 y

Opini