
Pentingnya Masa Emas 20-30 Tahun untuk Kekuatan Tulang di Masa Depan
JAKARTA Osteoporosis sering dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun proses pengeroposan tulang sebenarnya dimulai jau
KesehatanMEDAN – Kebiasaan membuang ampas kopi ke saluran wastafel dapur ternyata bisa menimbulkan masalah serius pada sistem pembuangan air di rumah.
Joy Ramos, ahli pembersih profesional sekaligus Manajer Operasi Bear Bros Cleaning, memperingatkan bahwa tindakan ini berpotensi menyumbat saluran air dan memicu kerusakan yang mahal.
"Banyak orang membilas ampas kopi ke dalam wastafel tanpa menyadari bahwa ampas kopi dapat menumpuk dan menyebabkan saluran air lambat atau penyumbatan penuh," ujar Ramos dalam keterangannya.
Menurutnya, risiko penyumbatan meningkat ketika ampas kopi bercampur dengan minyak goreng bekas dan sisa sabun pencuci piring.
Campuran tersebut membentuk lumpur pekat yang lengket dan menempel di dalam pipa.
"Penumpukan ini tak hanya terjadi di dapur, tetapi bisa menyebar ke seluruh sistem drainase rumah, menyebabkan perlunya perbaikan pipa yang sangat mahal," tambahnya.
Ramos menyarankan agar masyarakat segera melakukan tindakan pencegahan jika terlanjur membuang ampas kopi ke wastafel, meski belum merasakan dampaknya.
"Mulailah dengan membilas saluran air menggunakan air panas dan sabun cuci piring untuk membantu melarutkan residu," jelas Ramos.
Jika air mengalir lebih lambat dari biasanya, langkah selanjutnya adalah menggunakan larutan baking soda dan cuka.
Campuran ini dibiarkan selama 10–15 menit sebelum disiram dengan air mendidih untuk membersihkan sisa-sisa ampas dan minyak yang mengendap.
Namun, jika penyumbatan telah parah, memanggil jasa tukang ledeng profesional adalah solusi yang disarankan agar kerusakan tidak meluas.
Selain dibuang ke tempat sampah, ampas kopi bisa dimanfaatkan sebagai kompos atau pupuk alami di kebun.
Ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga bermanfaat bagi tanaman.
Ramos juga menekankan bahwa ampas kopi bukan satu-satunya zat yang tidak boleh masuk ke wastafel.
"Beberapa bahan makanan seperti cangkang telur, nasi, pasta, minyak goreng, dan kulit kentang juga bisa menyebabkan penyumbatan pipa," jelasnya.
Peringatan ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih bijak dalam membuang limbah dapur.
Wastafel bukan tempat pembuangan akhir segala jenis sisa makanan.
Dengan membiasakan diri membuang limbah secara tepat, masyarakat dapat mencegah penyumbatan, menghemat biaya perbaikan, dan berkontribusi pada kelestarian lingkungan.*
(km/a008)
JAKARTA Osteoporosis sering dianggap sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, namun proses pengeroposan tulang sebenarnya dimulai jau
KesehatanMEDAN Unit Reskrim Polsek Medan Baru berhasil mengamankan dua pria yang diduga pelaku pencurian panel lampu lalu lintas milik Dinas Perhu
Hukum dan KriminalSEMARANG Banjir masih menggenangi Jalur Pantura SemarangSurabaya, tepatnya di Jalan Kaligawe Raya, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/10/2
PeristiwaJAKARTA Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pondok Pesantren di Kementerian Agama (Kemenag), s
PemerintahanJAKARTA Pengguna aplikasi penghasil uang kini memiliki kesempatan menarik untuk mendapatkan saldo DANA gratis hingga Rp101.000 hanya deng
EntertainmentPALEMBANG Polda Sumatera Selatan berhasil menangkap empat tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana perdagangan bayi yang beroperasi di
Hukum dan KriminalJAKARTA Badan Bank Tanah bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan mengoptimalkan pe
PemerintahanJAKARTA Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2025 yang akan
PolitikJAKARTA Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (
PemerintahanJAKARTA Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, hadir dalam Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia
Pemerintahan