BREAKING NEWS
Minggu, 06 Juli 2025

Kontroversi Museum Adityawarman: Terjemahan Salah, Homo Sapiens Disalahartikan Sebagai Gay Men?

BITVonline.com - Selasa, 23 Juli 2024 07:22 WIB
80 view
Kontroversi Museum Adityawarman: Terjemahan Salah, Homo Sapiens Disalahartikan Sebagai Gay Men?
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PADANG -Konten edukatif di Museum Adityawarman, Kota Padang, Sumatera Barat, mendadak menjadi sorotan tajam setelah video yang diunggah pengguna TikTok bernama @Anand menghebohkan media sosial. Dalam video tersebut, terlihat sebuah papan informasi yang salah terjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, menggambarkan Homo sapiens sebagai “gay men”.

Papan informasi tersebut, yang seharusnya menjelaskan tentang Homo sapiens sebagai manusia purba dengan gaya hidup nomaden, dalam terjemahan bahasa Inggrisnya malah menyebut mereka sebagai “gay men who already have a shape similar to the human body now and also has the nature of man now but still has a very simple life, and of course life wandering (nomadic)”.

Ketidaksesuaian tersebut menimbulkan kebingungan dan kontroversi di kalangan masyarakat, terutama dalam dunia pendidikan dan budaya. Museum Adityawarman, yang merupakan salah satu peninggalan bersejarah dan budaya Sumatera Barat, dihadapkan pada tantangan serius terkait akurasi informasi yang disampaikan kepada pengunjungnya.

Baca Juga:

Pada Selasa (23/7/2024), kumparan melakukan kunjungan ke Museum Adityawarman untuk menyelidiki lebih lanjut. Ternyata, papan informasi yang menjadi pusat perhatian sudah tertutup rapat dengan kertas HVS, sehingga tidak dapat lagi dibaca oleh pengunjung. Belum diketahui sejak kapan tindakan penutupan ini dilakukan.

Menanggapi kejadian ini, Kasi Pelayanan dan Administrasi Museum Adityawarman, M Devid, mengakui bahwa kesalahan penulisan dalam papan informasi tersebut sudah berlangsung cukup lama. Devid sendiri mengklaim baru bertugas di museum tersebut setelah mutasi terakhirnya.

Baca Juga:

“Sebelumnya kami juga ingin menjelaskan, kami mohon maaf baru di sini. Mungkin yang bisa kami jawab, kejadian ini sebenarnya sudah sejak lama,” ungkap Devid saat diwawancarai oleh kumparan. Dia juga menambahkan bahwa kesalahan ini kemungkinan telah terjadi sejak beberapa pergantian kepala museum sebelumnya, dan menegaskan bahwa ini murni kesalahan dalam proses penerjemahan.

Devid juga mengucapkan terima kasih atas saran dan masukan yang beredar di media sosial, serta menegaskan bahwa hal ini akan menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan di masa mendatang. Museum Adityawarman berencana untuk melakukan evaluasi lebih lanjut dengan melibatkan pejabat fungsional ahli museum untuk menghindari kesalahan serupa di masa yang akan datang.

Kesalahan dalam terjemahan ini memberikan pelajaran berharga bagi institusi pendidikan dan budaya tentang pentingnya akurasi dan kualitas dalam menyampaikan informasi kepada publik. Museum Adityawarman berkomitmen untuk terus meningkatkan standar dalam menyajikan pengetahuan sejarah dan budaya kepada masyarakat luas, serta memastikan bahwa kesalahan semacam ini tidak terulang di masa depan.

Dengan demikian, kesalahan terjemahan yang tidak disengaja ini menjadi momentum bagi Museum Adityawarman untuk introspeksi dan perbaikan dalam upaya memelihara dan menyebarkan kearifan lokal serta sejarah yang dimilikinya secara akurat dan profesional.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Warga Dusun Bosnila Gampong Lam Lumpu Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak Sepanjang 75 Meter
Ahli Waris Almarhum Burhan Klaim Tanah di Desa Kubah Sentang, Deli Serdang: Minta Pemkab Turun Tangan
Corolful Medan Carnival 2025, Wali Kota: Ini Medan, Kota Penuh Warna Budaya!
Remaja 13 Tahun Hanyut Terseret Arus saat Mandi di Sungai Deli, Pencarian Dilanjutkan Hari Ini
Cuma Tinggal di Korsel, Bisa Dapat Rp4,7 Juta dari Pemerintah!
KPK Sita Dua Pistol di Rumah Topan Ginting, Perbakin Medan Pastikan Senjata Legal
komentar
beritaTerbaru