Sinergi Dakwah Digital: LPCR-PM PWM Sumut Terima Audiensi BKMQu Indonesia Bahas Kolaborasi Masjid Era Digital

MEDAN - Dalam semangat membangun sinergi dakwah berbasis teknologi, Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting serta Pembinaan Masjid (LPCR-PM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sumatera Utara menerima audiensi dari BKMQu Indonesia pada Selasa (30/4/2025), bertempat di Kantor PWM Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Medan.

Audiensi ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus ruang strategis untuk menjajaki kolaborasi dalam pengembangan dan pemberdayaan masjid di era digital. Rombongan BKMQu Indonesia dipimpin langsung oleh Founder Dwi Sandhi Romadhon, SE., MM., dan turut didampingi jajaran pimpinan operasional, IT, serta Prof. Mustafa Kamal Rakan yang mewakili MUI.

Dalam presentasinya, Dwi Sandhi memaparkan bahwa BKMQu Indonesia menghadirkan sistem manajemen masjid berbasis aplikasi digital yang terintegrasi.

Aplikasi ini tidak hanya mencatat kegiatan ibadah, tetapi juga mengembangkan masjid sebagai pusat tarbiyah, ekonomi umat (baitul maal dan muamalah), serta penguatan literasi sosial berbasis keislaman.

"Melalui platform BKMQu Indonesia, kami ingin menghidupkan kembali fungsi masjid seperti pada zaman Rasulullah SAW, yakni sebagai pusat pembinaan umat dan pemberdayaan sosial," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua LPCR-PM PWM Sumut, Dr. Anang Anas Azhar, M.A., menyatakan kesiapan Muhammadiyah untuk bersinergi.

Menurutnya, meski Muhammadiyah sudah memiliki aplikasi SICARA dan SalamMu, sinergi teknologi tetap diperlukan demi optimalisasi jaringan cabang dan ranting.

"Kami menyambut baik kolaborasi ini. Masjid adalah titik sentral dakwah. Inovasi teknologi seperti ini sangat penting untuk memperkuat fungsi masjid di tengah tantangan era digital," ungkap Dr. Anang.

Sementara itu, Wakil Ketua PWM Sumut dan Koordinator LPCR-PM, Dr. Hasrat Efendi Samosir, M.A., yang berhalangan hadir, menyampaikan apresiasi melalui pesan singkat.

"Saya sangat mendukung kolaborasi ini sebagai wujud nyata semangat dakwah kolektif yang terus tumbuh. Semoga sinergi ini melahirkan dampak besar bagi gerakan Muhammadiyah," tulisnya.

Audiensi ditutup dengan penyerahan brosur aplikasi BKMQu Indonesia, diskusi rencana pelatihan marbot, sosialisasi digitalisasi masjid, revitalisasi masjid binaan, dan forum pemuda masjid.

Semua pihak berharap kolaborasi ini tidak hanya berhenti di pertemuan formal, tetapi berlanjut dalam gerakan dakwah yang konkret dan berkelanjutan.*