Sadis! Pria di Serang Mutilasi Pacarnya yang Tengah Hamil, Tangan Korban Masih Hilang

SERANG -Warga Desa Gunung Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Serang, Banten, digegerkan dengan penemuan jasad perempuan yang dimutilasi secara sadis di area perkebunan karet. Pelaku diketahui berinisial MY (23), yang ternyata adalah kekasih korban sendiri.

Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Yudha Satria, dalam konferensi pers pada Senin (21/4/2025), mengungkap bahwa kasus pembunuhan ini dilakukan dengan perencanaan matang oleh pelaku. Motif di balik tindakan keji ini diduga karena korban meminta pertanggungjawaban atas kehamilannya.

"Karena hasil pemeriksaan ditemukan tersangka memang berencana untuk menghabisi nyawa korban," ujar Yudha.

Baca Juga:

• Bareskrim Asistensi Polda NTB Ungkap Rangkaian Kejanggalan Kematian Brigadir Nurhadi
• Didakwa Habisi Nyawa Suami demi Klaim Asuransi, Notaris Tiromsi Sitanggang Dituntut Hukuman Mati

Tersangka dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Potongan tubuh korban berupa kepala, kaki, dan organ dalam telah ditemukan dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Namun, bagian tangan korban masih belum ditemukan dan diduga telah dibuang ke aliran sungai.

Baca Juga:

• Motif Dendam Keluarga, Pemuda 21 Tahun Bunuh 5 Kerabat di Aceh Tenggara
• Mengerikan! Pelaku Mutilasi di Padang Pariaman Ternyata Sudah Bunuh Tiga Perempuan

"Semua potongan tubuh sudah ditemukan, kecuali bagian tangan, itu diperkirakan dibuang di aliran sungai dan sudah dimakan biawak," ujar Yudha.

Dijelaskan lebih lanjut, pelaku sengaja memutilasi tubuh korban untuk menghilangkan jejak dan menyulitkan proses identifikasi.

"Menurut pelaku itu untuk menghilangkan jejak, karena pelaku tahu bahwa identifikasi itu biasanya dengan sidik jari," jelasnya.

Pihak kepolisian kini masih menunggu hasil uji DNA untuk memastikan identitas korban secara ilmiah, meskipun dari bukti dan keterangan yang ada, identifikasi sudah mengerucut.

Kasus ini menyisakan duka mendalam dan menjadi perhatian luas masyarakat atas tindakan kekerasan yang begitu ekstrem terhadap perempuan.*

(tb/J006)