BREAKING NEWS
Jumat, 24 Oktober 2025

Tepung atau Racun? Gaza Geger Temuan Pil Narkoba dalam Bantuan Kemanusiaan

Adelia Syafitri - Minggu, 29 Juni 2025 17:37 WIB
Tepung atau Racun? Gaza Geger Temuan Pil Narkoba dalam Bantuan Kemanusiaan
Temuan pil oxycodone dalam tepung bantuan makanan di Gaza. (foto: ist)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

GAZA— Di tengah krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Gaza, muncul skandal mengejutkan yang semakin memperparah penderitaan warga.

Otoritas setempat mengumumkan ditemukannya pil narkotika berjenis oxycodone di dalam karung-karung tepung bantuan yang dikirim melalui jalur distribusi tanpa pengawasan internasional.

Penemuan ini diumumkan secara resmi oleh kantor media pemerintah Gaza, dan disebut sebagai ancaman serius terhadap keselamatan dan ketahanan sosial masyarakat.

Pil-pil tersebut diketahui berasal dari karung tepung yang masuk melalui jalur bantuan dari jaringan yang disebut berafiliasi dengan Amerika Serikat.

"Kami menemukan pil-pil narkotika di dalam karung tepung yang dikirimkan melalui jalur bantuan yang tidak diawasi oleh badan internasional," demikian pernyataan otoritas Gaza yang dikutip dari Anadolu Agency.

Oxycodone adalah obat penghilang rasa sakit berkekuatan tinggi yang umumnya digunakan untuk pasien kanker.

Dalam konteks non-medis, penggunaan obat ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan efek samping serius seperti gangguan pernapasan, halusinasi, hingga ketergantungan akut.

Belum ada informasi resmi mengenai bagaimana obat-obatan tersebut bisa masuk ke dalam karung bantuan.

Namun, pejabat pemerintah lokal menduga ada skema sistematis untuk melemahkan ketahanan sosial masyarakat Gaza melalui jalur kemanusiaan.

"Ini adalah upaya sistematis untuk menghancurkan daya tahan sosial dan psikologis masyarakat kami," tegas seorang pejabat lokal.

Skandal ini memicu kepanikan setelah sejumlah warga membagikan video dan foto yang menunjukkan pil-pil mencurigakan dalam karung bantuan.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru