
Kloter 09 Jadi Rombongan Haji Pertama yang Pulang Lengkap ke Aceh
ACEH BESAR Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan BTJ09 yang membawa Kloter 09 jemaah haji asal Aceh mendarat mulus di Bandar
NasionalJAKARTA -Indonesia kini tengah menghadapi potensi cuaca ekstrem setelah ditemukan tiga badai multisel yang dapat mempengaruhi sejumlah wilayah hingga akhir pekan ini.
Berdasarkan penjelasan dari Pakar Klimatologi BRIN, Erma Yulihastin, badai multisel ini terdiri dari awan-awan Cumulonimbus (Cb) atau yang dikenal dengan badai guruh.
Badai multisel masuk dalam kategori badai dahsyat, setara dengan tornado dan puting beliung.
Baca Juga:
Ketiga badai tersebut terdeteksi di beberapa wilayah, yaitu Sumatera Selatan, Jawa Barat-Banten, serta Jawa Tengah-Timur.
Baca Juga:
Melalui pengamatan radar, diketahui bahwa badai multisel di Jawa Barat-Banten dan Jawa Tengah-Jawa Timur merupakan gabungan antara klaster dan garis, sedangkan di Sumatera Selatan, badai multisel ini terbentuk dalam bentuk klaster.
Erma Yulihastin menjelaskan, badai multisel ini dipicu oleh pergerakan dan pertumbuhan vortex yang berpotensi menjadi bibit siklon di Samudra Hindia.
"Badai ini dapat mengakumulasi awan dan hujan yang kemudian dipindahkan dari Samudra Hindia ke wilayah Sumatera, yang kemudian menjalar ke Jawa, termasuk Jabodetabek," katanya, Sabtu (8/3/2025).
Awan yang terbentuk ini bukanlah awan tunggal, melainkan berklaster atau multisel, dan dampaknya berpotensi meluas ke perairan selatan Jawa.
Keberadaan vortex atau Bibit Siklon Tropis 98S di wilayah tersebut dengan kecepatan 35 km/jam juga turut memperparah potensi cuaca ekstrem.
Menurut Erma, meskipun potensi siklon tropis rendah, bibit siklon ini dapat mempengaruhi daratan dengan mentransportasi kelembaban dari Samudra Hindia menuju wilayah Sumatera dan Jawa.
Gelombang Kelvin dan Roseby yang bertemu di Selat Sunda, tepatnya di Sumatera Selatan dan Jawa Barat, juga berperan dalam memperburuk cuaca ekstrem ini.
Pertemuan gelombang ini diperkirakan akan berlangsung hingga 9 Maret 2025 dan diperkirakan akan mempengaruhi cuaca di wilayah tersebut, terutama di bagian Barat.
Erma juga menjelaskan bahwa fenomena cuaca ekstrem ini diprediksi akan mencapai puncaknya pada dasarian pertama bulan Maret.
(cb/a)
ACEH BESAR Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan BTJ09 yang membawa Kloter 09 jemaah haji asal Aceh mendarat mulus di Bandar
NasionalPEMATANGSIANTAR Pdt. John Christian Saragih secara resmi dilantik sebagai Ephorus Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) untuk masa bak
NasionalJAKARTA Istri Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia, Agustina Hastarini, buka suara terkait beredarnya surat r
NasionalJAKARTA Banyak orang mengira bahwa gaji besar adalah kunci utama kebahagiaan. Namun, kenyataannya tidak selalu demikian. Meski penghasilan
EkonomiJAKARTA Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Sabtu (5/7) hingga Minggu (6/7) menyebabkan genangan air meluas di wilayah Jakarta Selatan
PeristiwaTAPSEL Dugaan serius menimpa Kepala Desa Sibongbong, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan. Kepala desa yang menjabat, Mara
NasionalSUMUT Dokter Aznan Lelo dikenal sebagai dokter yang tidak mematok biaya pengobatan bagi pasiennya. Di kliniknya yang berlokasi di Sumatera
KesehatanRIO DE JANEIRO Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, hadir untuk pertama kalinya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT BRICS) yang
PemerintahanBOGOR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan tiga korban meninggal dunia akibat bencana longsor dan banjir yang t
PeristiwaYOGYAKARTA Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat 18 kasus leptospirosis sejak Januari hingga akhir Juni 2025, dengan 5 pasien dilaporkan
Kesehatan