BREAKING NEWS
Rabu, 09 Juli 2025

Kasus Kematian Brigadir Nurhadi: Misri Puspitasari Resmi Jadi Tersangka, Mengaku Hanya Diajak Liburan

Abyadi Siregar - Rabu, 09 Juli 2025 15:45 WIB
276 view
Kasus Kematian Brigadir Nurhadi: Misri Puspitasari Resmi Jadi Tersangka, Mengaku Hanya Diajak Liburan
Misri Puspitasari ditetapkan sebagai tersangka diduga terlibat dalam kematian Brigadir Muhammad Nurhadi. (foto: ig medandailynews)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

LOMBOK Misri Puspitasari (24), perempuan asal Jambi yang diduga terlibat dalam kematian Brigadir Muhammad Nurhadi, resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).

Misri menyusul dua tersangka sebelumnya, yakni Kompol I Made Yogi Purusa Utama (Kompol YG) dan Ipda Haris Sucandra (Ipda HC), yang lebih dulu ditahan atas kasus ini.

Melalui kuasa hukumnya, Yan Mangandar, Misri mengaku bahwa kehadirannya di Gili Trawangan pada 16–17 April 2025 lalu merupakan bagian dari ajakan Kompol Yogi yang mengundangnya untuk berlibur.

"M saat itu kebetulan sedang berada di Bali. Ia diajak liburan oleh Kompol YG ke Lombok. Semua akomodasi ditanggung dan klien kami juga diberikan Rp10 juta sebagai imbalan," kata Yan, Selasa (8/7).

Rangkaian Kejadian di Gili Trawangan

Berdasarkan keterangan Misri, ia tiba di Pelabuhan Senggigi, Lombok Barat, pada Rabu (16/4) dan dijemput langsung oleh Kompol Yogi bersama sopirnya, Brigadir Nurhadi.

Di dalam mobil sudah ada Ipda Haris dan seorang perempuan bernama Melanie Putri.

Kelima orang tersebut kemudian menyeberang ke Gili Trawangan melalui Pelabuhan Teluk Nara dan menginap di dua tempat berbeda.

Kompol Yogi dan Misri menempati Villa Tekek di The Beach House Resort, sedangkan Nurhadi, Haris, dan Melanie menginap di Natya Hotel.

Malam harinya, mereka berkumpul di villa dan mengonsumsi sejumlah obat-obatan, termasuk pil penenang Riklona dan ekstasi.

Misri mengaku membeli Riklona di Bali atas perintah Kompol Yogi yang memberikan uang Rp2 juta. Sementara ekstasi disebut berasal langsung dari Yogi.

Dalam kondisi terpengaruh obat, Misri menyaksikan Nurhadi mendekati Melanie dan mencium wanita tersebut.

Ia sempat menegur karena mengetahui Melanie adalah rekan perempuan Ipda Haris.

Setelah peristiwa tersebut, Melanie dan Haris kembali ke kamar, sementara Misri duduk di dekat kolam dan Nurhadi berendam.

Ia bahkan sempat merekam Nurhadi dalam video berdurasi 7 detik sekitar pukul 19.55 WITA sebelum pergi ke kamar mandi.

Saat kembali, Nurhadi sudah dalam kondisi tidak sadar di dasar kolam.

Misri kemudian membangunkan Kompol Yogi yang langsung memberikan pertolongan pertama dan membawa korban ke klinik di Gili Trawangan.

Autopsi Ungkap Kekerasan Sebelum Tenggelam

Hasil autopsi yang dilakukan tim forensik Universitas Mataram mengungkap indikasi kuat penganiayaan terhadap Brigadir Nurhadi.

Ditemukan patah tulang pada lidah yang mengarah pada tindakan pencekikan.

"Terdapat luka memar di kepala bagian depan dan belakang. Hal ini mengindikasikan korban sempat mengalami benturan," ungkap dr. Arfi Samsun, dokter forensik dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Mataram.

Lebih lanjut, pemeriksaan menunjukkan korban sempat menghirup air saat tenggelam, menandakan ia masih hidup ketika berada dalam kolam.

Arfi menyimpulkan bahwa kematian Brigadir Nurhadi merupakan hasil dari kekerasan berkesinambungan, yaitu pencekikan yang menyebabkan pingsan, kemudian tenggelam hingga meninggal dunia.

Kini, ketiga tersangka, Kompol YG, Ipda HC, dan Misri Puspitasari, telah ditahan di Rutan Polda NTB.

Direktur Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dit Tahti) Polda NTB, AKBP Rifai, memastikan ketiganya ditahan sesuai standar prosedur operasional (SOP), dengan Kompol Yogi dan Ipda Haris menempati sel terpisah di lantai dua.

Misri dijerat dengan Pasal 351 ayat (3) jo Pasal 55 KUHP dan/atau Pasal 359 KUHP, sama seperti dua tersangka lainnya. Ketiganya diduga terlibat langsung dalam penyebab meninggalnya Brigadir Nurhadi.

Kasus ini menyita perhatian publik mengingat keterlibatan aparat kepolisian dalam peristiwa tragis yang terjadi di tengah liburan tersebut.

Polda NTB menyatakan penyidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap seluruh peran para pihak yang terlibat.*

(tb/a008)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru