BREAKING NEWS
Sabtu, 18 Oktober 2025

Kasus Pembakaran Maling Ubi di Deli Serdang Berakhir Damai Lewat Restorative Justice

- Selasa, 19 Agustus 2025 17:53 WIB
Kasus Pembakaran Maling Ubi di Deli Serdang Berakhir Damai Lewat Restorative Justice
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Ferry Walintukan. (foto: Razali/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

DELI SERDANG – Kasus dugaan pencurian dua karung ubi yang berbuntut penganiayaan dan pembakaran terhadap dua pemuda di Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, akhirnya berakhir damai melalui mekanisme restorative justice.

Perdamaian tersebut tercapai antara kedua korban, yakni Peri Andika (18) dan Jefri Santoso, dengan dua aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Deli Serdang berinisial Halomoan Ritonga dan Ali Muda.

Hal ini dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Pol Ferry Walintukan, pada Selasa (19/8/2025).

"Saat ini antara pelapor dan terlapor telah menempuh jalur restorative justice, dan kepolisian menghormati kesepakatan tersebut. Berdasarkan hal itu, penanganan perkara dihentikan," ujar Kombes Ferry.

Perkara ini sebelumnya memicu perhatian publik setelah terjadi saling lapor antara pihak korban dan terduga pelaku.

Peri Andika dan Jefri Santoso melaporkan dugaan penganiayaan ke Polsek Medan Tembung.

Sementara itu, Halomoan Ritonga dan Ali Muda melaporkan keduanya atas dugaan pencurian ke Polrestabes Medan.

Namun, seiring proses mediasi dan kesadaran untuk menyelesaikan secara kekeluargaan, kedua belah pihak sepakat mencabut laporan masing-masing dan memilih berdamai.

"Kasus pencurian dan penganiayaan yang dilaporkan keduanya telah dicabut secara resmi. Tidak ada proses hukum lanjutan," lanjut Kabid Humas.

Insiden bermula pada Rabu, 6 Agustus 2025, ketika dua pemuda, Peri dan Jefri, mencuri dua karung ubi dari ladang milik kelompok Ikatan Keluarga Dolok Sipiongot (IKDS) di Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Seituan.

Setelah aksi pencurian diketahui, mereka sempat melarikan diri, namun kemudian kembali pada sore hari untuk meminta maaf dan bertanggung jawab.

Namun, setibanya di lokasi, mereka mengaku mengalami kekerasan fisik oleh sejumlah orang yang telah menunggu.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru